Wicked Soldier King Chapter 76

Chapter 76: Cara/Metode Xu Yun

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


Xu Yun sekali lagi mengeluarkan sebungkus HongTa Mountain yang baru saja dimasukkannya ke saku, dan sekali lagi mengeluarkan setengah pucuk rokoknya dan menawarkannya ke supir taksi bernama Feng Wei itu.

Kali ini Feng Wei tidak mengambil rokoknya, dan sudut mata kirinya tampak jelas berkedut. “Aku tak paham apa yang kau bicarakan. Apa kau bertemu dengan orang yang salah?”

Xu Yun menyingkirkan rokoknya. “Bung, aku adalah orang yang terus terang. Aku juga berharap kau bisa berterus terang. Kau tau kalau aku bukan polisi, jadi saat aku melakukan sesuatu, aku tak punya begitu banyak aturan dan prinsip.”

Ancaman?

Feng Wei melotot dengan garang ke pria muda didepannya yang memakai celana pendek pantai dan sandal jepit, tapi mengemudikan Audi. “Aku bilang kau bertemu dengan orang yang salah! Jangan ganggu aku lagi. Semua orang di gedung ini adalah orang-orang desaku. Kalau kau tak ingin mencari masalah, lebih baik kau pergi secepatnya.”

“Kau pasti tak punya nyali mengatakannya ke polisi.” Xu Yun tersenyum hingga sipit. “Aku akan bertanya satu pertanyaan padamu, setelah pria yang dicari itu naik ke taksimu, kemana ia pergi? katakan padaku dan aku pasti akan langsung pergi, dan jangan khawatir aku jamin aku tak akan mengatakan kalau kau yang mengatakannya padaku.”

Feng Wei langsung naik pitam. “Aku sudah memberitahumu aku tak kenal/tahu pelaku kriminal yang dicari! Aku juga belum pergi ke bandara untuk mengambil pelanggan/penumpang! Enyah bangsat!”

Xu Yun benar-benar tak punya setengah keinginan-pun untuk pergi. “Aku tau kalau kau takut saat mengatakannya, kau juga tak akan hidup. Juga, selama kau menahan dan tetap tak mengakuinya, maka kau juga tak akan dituduh menyembunyikan kriminal, jadi entah bagaimanapun kau tak akan berbicara.”

Feng Wei yang amarahnya sudah naik melihat/menatap Xu Yun. “Kau dikirim oleh polisi bukan? Aku sudah bilang berkali-kali kalau aku tidak tahu! Jadi berhenti menggangguku lagi dan lagi!”

“Aku sudah bilang kalau aku bukan polisi, jadi saat aku melakukan sesuatu aku tak banyak memegang aturan dan masalah.” Suara Xu Yun berhenti, dan langsung dengan satu kaki seperti cambuk yang membawa angin kencang, dia menggunakan kakinya untuk menyerang!

Perut Feng Wei dengan keras menahan tendangan itu, dan seluruh tubuhnya hampir membungkuk bersujud di tanah!

Xu Yun dengan tampang seperti preman berkata, “Kalau kau tak mau berbicara, aku akan menghajarmu hingga kau bicara.”

“Aku akan melawanmu!” Feng Wei dengan perut yang penuh api iblis tiba-tibameledak, dan seluruh tubuhnya langsung melompat dari tanah dengan tinju seperti palu yang langsung mengarah ke Xu Yun.

Xu Yun hanya sedikit mencondongkan tubuhnya dan dengan sekejab tinjunya melayang, diikuti dengan mengambil kesempatan dengan lutut, dia dengan keras mengirimkannya ke perut Feng Wei! Feng Wei dengan *wah* langsung terjatuh ke tanah/lantai; ususnya merasakan rasa sakit luar biasa yang susah ditahan. Pria muda yang tampak remeh dan punya fisik lemah ini tak disangka punya kekuatan eksplosif luar biasa.

Feng Wei menarik nafas besar. Karena pelaku kriminal yang dicari itu naik ke taksinya, dia sudah melewati hari-hari tanpa rasa damai. Kalau bukan karena Ma PingHai pimpinan dari preman sisi Utara datang untuk mengancamnya, dan polisi yang datang untuk menginvestigasi/memeriksa…. Kemampuannya untuk menahan benar-benar sudah diambang batas.

Xu Yun masih berdiri di tempat ia berdiri sebelumnya. “Kau masih tetap tak mau berbicara?”

“…..” Feng Wei mengeratkan giginya dengan gigi geraham/belakangnya. Dia percaya selama dia bisa menahannya, masalah ini pada akhirnya akan selesai. Selama masih digodok (masalahnya), masalah ini bisa menjadi angin yang tenang dan air yang hening!

Xu Yun tiba-tiba langsung menyerang. Jari kakinya tanpa ampun terhubung dengan dagu Feng Wei dan pria dalam usia sebaik-baiknya seberat 150 lbs itu dengan mudah melayang dua meter ke udara! Mengikutinya, sebuah tinju yang mengandung kekuatan eksplosif luar baisa meledak di tubuh Feng Wei, langsung menghantamnya melayang (horizontal) lima meter jauhnya.

Selalu memikirkan kalau kualitas tubuhnya tak terlalu buruk, Feng Wei tak disangka sudah terbaring tanpa bisa berdiri.

Beberapa tetangganya yang nganggur melihat situasi ini dan terkejut satu persatu. Bagaimanapun ini adalah area pedesaan transmigrasi – didalam rumah ini rata-rata isinya hanyalah perempuan. Melihat situasi saat ini, tak banyak yang berani keluar dan berbicara. Beberapa orang yang berani hanya bisa pergi ke kepala desa untuk memanggil seseorang.

Meskipun, dalam hatinya, Xu Yun merasa kasihan kepada supir taksi ini, tapi dia juga tak punya pilihan lain. Dia benar-benar tak bisa memikirkan cara lain. Untuk membuat Feng Wei berbicara, dia hanya bisa menggunakan cara yang kejam.

Saat hidup seseorang sudah terancam, kalau kau ingin mengambil informasi dari mulutnya yang bisa membuatnya kehilangan nyawa, hanya ada satu cara. Yaitu membuatnya tahu kalau dia tak mengatakannya, dia hanya akan mati lebih cepat!

Meskipun cara ini agak sedikit brutal, tapi Xu Yun tetap bersikeras melakukannya karean kalau ia bisa menangkap Crimson Scorpion satu hari lebih cepat, semua orang akan terbebas dari ancaman sehari lebih cepat. Orang-orang yang terbebas ini juga termasuk supir taksi yang hidupnya terancam ini.

Bagaimanapun, Xu Yun menduga kalau Crimson Scorpion khawatir supir taksi ini akan memberitahukan dimana keberadaannya, dia akan membunuhnya untuk membungkamnya. Dia (Xu Yun) melakukan hal ini untuk kebaikan supir taksi itu.

Dia adalah pria, dia harus punya sedikit pendirian – karena dia sudah memutuskan melakukan sesuatu dia harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk melaksanakannya.

“Kalau kau berpikir ini sudah berakhir, beritahu aku.” Xu Yun tak terlalu cepat juga tak terlalu lambat berjalan ke tempat Feng Wei, tak terburu-buru menjongkok-kan tubuhnya. “Aku sudah dua kali mengatakannya, aku bukan polisi. Saat aku melakukan sesuatu tak ada aturan atau regulasi yang mengekangku. Kalau kau tak memberitahuku, aku akan membunuhmu.”

Suaranya tenang dan acuh/tak peduli – tanpa ada sedikitpun nada, tapi membawa ancaman yang luar biasa.

“Aku akan membunuhmu.” Kata-kata ini langsung meresap ke telinga Feng Wei, dan seluruh otot di tubuhnya bergetar seolah tak punya cara lain menyembunyikan ketakutan di hatinya.

Xu Yun melanjutkannya, dan berkata, “Aku harus menemukan orang itu, karena aku punya masalah dengannya. Kalau kau memberitahuku dimana dia berada, itu akan membantuku. Aku tak akan memperlakukan orang yang membantuku dengna buruk. Tapi kalau kau tak memberitahuku, itu berarti kau membantunya. Siapapun yang membantunya, adalah musuhku. Musuhku hanya puny satu jalan yaitu jalan menuju kematian.”

Setelah ia selesai, Xu Yun menggunakan satu jari dan meletakkannya ke tanah didepan Feng Wei. Tiba-tiba dengan menggunakan kekuatan, dengan suara *pu* dia langsung menggunakan daging di tangannya untuk menembus tanah kapur, dan jarinya sepenuhnya masuk kedalam!

Benar-benar mengerikan – kalau bukan karena rasa sakit diseluruh tubuhnya seolah ia sudah hancur berkeping-keping yang membuatnya tau kalau ini bukanlah mimpi, dia tak akan berani percaya kalau di dunia ini ada jenis orang seperti ini!

Suara Feng Wei tak terkontrol, dan seluruh tubuhnya benar-benar hampir rubuh. Akhirnya, dia tak bisa melawan ancaman kematian yang diberikan oleh Xu Yun kepadanya.

“Dia….. memberhentikan taksi, menca……mencari…. Ma PingHai!”

Ma PingHai? Nama yang familiar.

Xu Yun tiba-tiba paham kenapa Shan HongNing mencarinya hari ini. dia berkata kalau Jin Biao ingin membuat bankuet/perjamuan dan mengundangnya untuk makan, dia juga menyebutkan pimpinan preman barat Wu Lei dan pimpinan preman utara Ma PingHai.

Jadi seperti itu….

“Itu dia! Dia adalah orang yang menghajarnya, itu dia!” tiba-tiba suara nyaring teriakan seorang perempuan terdengar.

Seluruh gerombolang orang yang membawa berbagai jenis alat bertani dengan aura membunuh berlari dari kejauhan. Xu Yun tertegun. Sialan! Bagaimanapun ini adalah tanah mereka, tampaknya kalau mereka tak menghajarnya hingga mati mereka tak akan berhenti.

Tanpa banyak waktu untuk berpikir, Xu Yun mengatakan terima kasih dan meminta maaf ke eng Wei, kemudian dengan cepat naik ke mobil Audi A6 dan langsung kabur.

Tapi orang-orang itu benar-benar tak cocok untuk dilawan, tiba-tiba ada seseorang yang mengambil cangkul dan mengayunkannya turun kebaha. Xu Yun hanya mendengar suara dentuman, tapi dia tak berani menghentikan mobilnya. Dengan cepat kabur, dia langsung bergegas pergi dari kelompok berbahaya itu.

Setelah kembali ke jalanan, Xu Yun menelpon Shan HongNing.

“Yun-ge, apa yang harus kita lakukan mengenai masalah itu? si pengirim pesan itu masih menunggu jawaban di tempatku. Apa aku harus mengusirnya?” kata Shan HongNing, “Lagipula kita sudah bermusuhan dengan Jin Biao, dan kita tak perlu memberinya muka.”

Xu Yun tersenyum, “Tidak, aku setuju dengannya. Katakan saja kalau malam ini Shuang-jie dan aku pasti akan pergi.”

Xu Yun membuat Shan HongNing bingung hingga ia tak bisa membedakan kepala dan buntut dari hal ini. “Mmmh, aku akan mengatakannya seperti itu kepada mereka. Hanya saja, Yun-ge… kenapa kita harus memberi muka pada Jin Biao?”

“Aku pergi bukan untuk melihatnya.” Xu Yun selesai mengatakan kata-kata ambigu itu dan menutup telponnya.

Shan HongNing hanya bisa mengatakan kepada dirinya sendiri kalau Yun-ge benar-benar tak bisa ditebak – tentu saja ia tak paham maksudnya. Lagipula Yun-ge sudah mengatakan bagaimana ia akan melakukannya. Yun-ge bahkan berani sendirian bergegas ke distrik Lereng Gunung dan dengan keras menghajar Jin Biao; kiranya, Jin Biao itu tak akan berani mempunyai pikiran bodoh!

Orang yang hanya beberapa mil jauhnya dari surga akan punya pikiran seperti itu.* saat ini berandalan di sisi selatan bukanlah tipe orang seperti kesemak lembut di dalam mulut orang lain seperti tahun sebelumnya. Saat ini Shan HongNing benar-benar punya nyali untuk menantang semua geng, kapanpun, dimanapun!

*maksudnya orang yang hampir mati gak bakal mikir aneh-aneh sama orang yang ‘pernah’ bikin dia seperti itu.

Dengan Shuang-jie yang memegang benteng, dan Yun-ge dan Yan-jie, kedua jendral besar itu, meskipun kantor polisi menangkap mereka, mereka masih punya Petugas Qin yang bisa mengeluarkan mereka. Ini adalah kombinasi yang tak ada lawan manapun yang bisa menandingi.

……

Saat Xu Yun mengemudikan mobilnya ke restoran panacea, GuoGuo baru saja keluar dari sekolah. Melihat Xu Yun dengan mempesona keluar dari mobil, wajah GuoGuo tampak mencibir. “Ayah, apa kau pergi mencari gadis? QiangZi-gege bilang kau sudah pergi selama 2-3 jam.”

Xu Yun tersenyum menggoda, dan dia melemparkan kunci mobilnya ke QiangZi. Ia mencubit pipi kecil GuoGuo, “Tanpa ada perintah baik dari putriku, tentu saja aku tak akan melakukan hal yang melelahkan dan tak berguna seperti itu. siapapun yang kau bolehkan untuk ku gaet, akan ku gaet.”

“Aku sudah mengaitkanmu dengna mama, tapi apa kau sudah membuat perkembangan? Aku juga membiarkanmu dekat dengan Wan’er-jiejie, juga tak ada perkembangan bukan? Aku bahkan juga membantumu dengan Guru Su. Kau bahkan belum bergerak sama sekali.” Wajah GuoGuo tampak agak kecewa. “Ai, benar-benar membuat malu putrimu. Kalau begitu apa kau siap berpasangan dengan Qiu Yan-jiejie?”

Bang!

Qiu Yan melemparkan bulir kecil ke dahi GuoGuo.

“*Hiss*!” GuoGuo tampak kesakitan hingga bibirnya melengkung, melihat ekspresi Qiu Yan yang tegas/galak, dia tak berani mengatakan apapun yang ingin ia katakan.

“Pergi kerjakan PR-mu.” Selain Ruan QingShuang, Qiu Yan adalah orang kedua yang bisa mengontrol GuoGuo.

GuoGuo menjulurkan lidahnya, kemudian dengan serius pergi keatas untuk mengerjakan PR-nya.

QiangZi tiba-tiba berteriak kencang, “Yun-ge! Kemana kau kemudikan mobilku?! Ini…. ini! bagaimana ini bisa terjadi! siapa yang menghantam pintu belakangnya!? Peyok sebesar ini! Aku…. Aiyo, mobil…. Mobil baruku!”

Xu Yun baru sekarang memikirkan suara keras dentuman dari belakang saat ia pergi dari perumahan kecil itu. ternyata ada seseorang yang mengambil sesuatu dan menghantam mobilnya.

“Eh, hal ini….” Xu Yun melihat QiangZi yang tampak teraniaya, dan kemudian tertawa jahil. “Jangan terlalu mudah marah. Bukankah ini hanya peyok kecil? Kalau kau tak memandanginya kau tak akan melihatnya, hahaha. Lagipula saat aku mengendarainya kesana tak ada apapun yang aneh, ini adalah mobil yang cukup bagus. Kau untung banyak hari ini.”

Mulut QiangZi berkedut dan dia menunjuk peyok sebesar kepalan tangan itu. “Ini dianggap tak bisa dilihat? Yan-jie, kau bisa menilainya!”

Qiu Yan berbalik dan melirik. Dengan mengomel dingin ia berkata, “Tak terlihat.” Kemudian ia langsung berbalik lagi dan langsung naik keatas.

Xu Yun dengan riang menepuk pundak QiangZi. “Lihat lihat, kita berdua bahkan tak bisa melihatnya. Ini berarti matamu yang bermasalah.”

“Kalian benar-benar senang menganggu seseorang….” Wajah QiangZi bergaris hitam.

Ruan QingShuang saat itu baru pergi turun kebawah. Xu Yun tak lagi mempedulikan QiangZi. “Malam ini kita tutup usaha. Datang bersamaku ke pesta makan malam.”

“Pesta makan?” Ruan QingShuang terdiam. “Dengan siapa?”

“Uh, kau tak mengenal mereka.” Xu Yun mengangkat bahunya, dan kemudian dengan tersenyum hingga matanya sipit ia berkata. “Saat kau pergi kau akan tau.”


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

One thought on “Wicked Soldier King Chapter 76

Leave a comment