Wicked Soldier King Chapter 75

Chapter 75: Qin Wan’er Membawa Berita

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


Shan HongNing terbakar dengan keadaan mendesak. Siluet tubuh Xu Yun baru saja muncul dari tangga dan dia tak bisa menahannya. “Yun-ge, cepat, ada keadaan darurat!’”

“Bentar, bentar!” Xu Yun setengah berteriak setengah berlari ke bawah. “Apa yang begitu mendesak? Sesuatu yang besar?”

“Ge, hari ini anak buah Jin Biao datang mencariku, ia ingin aku menyampaikan pesan kepadamu.” Shan HongNing tak mampu menunggu. “Dia berkata hari ini ia akan menjadi tuan rumah. Dia ingin menghibur Shuang-jie dan kau di hotel HeDong Grand International, dan pimpinan preman sisi utara Ma PingHai serta pimpinan preman sisi barat Wu Lei juga akan datang!”

Xu Yun mengelus dagunya, rubah tua itu sudah dihajar olehnya, dan sekarang ia ingin mengundangnya untuk makan malam? Pembantaian di Perjamuan ini terlalu kentara bukan?

Apa Jin Biao ingin menyombongkan kemampuannya, bicara kepadanya kalau meskipun ia melakukan tindak kriminal, tak akan ada satupun yang berani menangkapnya? Kalau dia begitu cetek/dangkal pemikirannya, Jin Biao pasti tak akan mampu menaklukkan seluruh sisi timur sebagai pimpinan preman. Ini tidak mungkin.

Juga ada dua pimpinan preman dari sisi utara dan barat yang ikut di dalamnya – ini tampak agak aneh.

“Yun-ge, aku rasa mereka ingin memperbaiki hubungan dengan sisi selatan kita.” Shan HongNing melanjutkan, “Jin Biao, Ma PingHai, Wu Lei, mereka bertiga adalah pimpinan preman dari wilayah Timur, Utara, dan Barat. Kali ini mereka ingin mengundangmu dan Shuang-jie, maka tentu mereka ingin pimpinan preman sisi Selatan memutuskan sesuatu.”

Xu Yun tanpa daya tersenyum. “Maksudmu mereka ingin Shuang-jie menjadi bos di sisi Selatan?”

“Mmmh!” Shan HongNing mengangguk.

Tapi Xu Yun perlahan menggelengkan kepalanya. “Aku berpikir sebaliknya. Hehe, saat ini di sisi selatan, siapa yang berani tak hormat kepada Shuang-jie?”

“Siapa saja yang berani, aku adalah yang pertama kali akan memotongnya!” amarah Shan HongNing menunjukkan kesetiaannya.

“Masalah seperti ini sudah agak jelas. Karena Shuang-jie sudah menjadi pemimpin dua distrik selatan, itu bukanlah hak mereka bertiga untuk menunjuk jari dan memberitahu bagaimana kita melakukan sesuatu.” Xu Yun tertawa dingin – dia menyadarinya. “Jin Biao hanya takut kalau kita akan memperbesar wilayah ke tempatnya, jadi dia menyatukan pimpinan preman dari Barat dan Utara untuk memberi tekanan kepada kita, itu saja.”

Shan HongNing akhirnya menyadarinya – apa yang dikatakan Yun-ge masuk akan. Jin Biao, rubah tua itu, tak ingin membentuk hubungan yang baik.

Perjamuan ini jelas adalah perjamuan pembantaian. Mereka bertiga ingin mengungkapkan niatan mereka selama makan malam, ingin kekuatan kejahatan di HeDong terus berkembang dengan seimbang. Sederhananya, mereka ingin masing-masing mengurus bisnis/urusannya sendiri. Kalau Xu Yun punya keinginan untuk melampaui batas, maka mereka bertiga harus bergabung.

“Yun-ge, kalau seperti ini kau akan pergi atau tidak?” Shan HongNing tak berani menduga-duga.

Xu Yun tak terburu-buru memmutuskan. Apa dia akan pergi atau tidak, tak menjadi masalah untuknya. Lagipula dia tak menaruh mereka di matanya. “Kita akan membicarakannya lagi siang nanti. Kalau kita membuat keputusan dengan cepat, itu akan membuat mereka berpikir mereka punya kewenangan.”

Shan HongNing mengangguk, dia tau aklau Yun-ge benar-benar tak terduga. “Kalau begitu aku akan bicara kepada orang dari Jin Biao untuk menunggu pernyataan Yun-ge.”

“Oiya, hal yang disuruh Qiu Yan kepada kalian, apa kalian menyelesaikannya?” Xu Yun tiba-tiba mengganti subjek pembicaraan.

Shan HongNing menatap kosong. “Yun-ge, apa kau membicarakan masalah soal orang yang ada di poster pencarian?”

Xu Yun tak menyangkalnya, dan menganggukkan kepala.

“Ge, aku juga tak keberatan. Kita tau kalau kau dan Yan-jie ingin membantu Petugas Qin untuk mencari jasa, tapi kami benar-benar tak ingin menyinggung pelaku kriminal ini.” Shan HongNing mengerutkan dahi. “Meskipun mereka berkata kalau ada hadiah yang besar, pasti akan ada pria pemberani, tapi semuanya takut kalau mereka masih hidup dan mendapatkan uang itu, mereka tak akan hidup untuk menghabiskannya/menggunakannya. Polisi tak mungkin memberikan 500,000 begitu saja. Saat itu terjadi media pasti akan mempublikasikan orang ini. siapapun yang mendapat 500,000 itu pasti akan menjadi seperti burung yang mengeluarkan kepalanya keluar.”

Xu Yun tertawa dalam hati, pria ini benar-benar mengatakan semua yang ada dihatinya.

Shan HongNing melanjutkan, “Coba pikirkan, bagaimana seorang dewa pembunuh bengis yang membunuh enam polisi tentara baik untuk disinggung? Saat pria ini kabur dari penjara dia juga menjadi kriminal yang dicari dalam skala nasional. Teman di sisinya pasti tidak bisa diajak bermain. Semuanya takut ada balasan.”

“Aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepada kalian. Kalian sudah tak perlu lagi membantu mencari, “ Xu Yun berkata. “Masalah ini juga bukan tingkat dimana kalian bisa beroperasi. Polisi juga tak membayar kita, jadi kita tak perlu menjual nyawa kita.”

Setelah mendengar Xu Yun mengatakan hal itu, Shan HongNing dalam hati menghembuskan nafas. Awalnya ini adalah perintah Qiu Yan, dan mereka tak berani tak mematuhinya.

“Tentu, kalau begitu aku akan pergi memberitahu Kong Zhong, Lu Feng dan yang lainnya.”

Setelah Shan HongNing pergi dari restoran panacea waktu makan siang sudah datang. Siang itu hanya ada dirinya dan Ruan QingShuang; kali ini mereka akan sibuk hingga tak kuat menahannya. Gaya hidup seperti ini benar-benar membutuhkan seseorang yang bisa dipekerjakan untuk membantu, kalau tidak cepat atau lambat ia akan mati karena kecapekan.

Bagaimanapun, saaat ini bisnis restoran panacea sama seperti gelombang besar angin kencang. Meskipun Ruan QingShuang dan yang lainnya tak melakukan apapun, satu bulan penghasilan dari sumber lain tidaklah kecil jumlahnya – hanya dari restoran hotpot Shan HongNing saja dengan dibagi 50/50 dalam sebulan mereka bisa mendapat 50 hingga 60,000 yuan.

Baru saja saat siang itu hampir sibuk Qin Wan’er tiba-tiba kembali. Tanpa mengatakan apapun ia menarik Xu Yun keatas. Untungnya dibawah masih belum ramai pembeli. Ruan QingShuang setidaknya hanya perlu merapikan/membersihkan meja.

“Apa ada berita besar yang begitu mendesak/penting?” Xu Yun agak terkejut.

Qin Wan’er meminum segelas air dan menghembuskan nafas seraya berkata, “Beberapa hari lalu satu skuat polisi terlibat dalam investigasi. Mengikuti jejak bukti, kali ini kita sudah bisa mengkonfirmasi kalau setelah ia keluar dari bandara udara, dia menghentikan taksi dengan plat lisensi H20156. Taksi itu pergi ke pinggir kota timur laut di dekat Nine Cliff Mountain.”

Xu Yun cukup bangga dengan kemampuan menilainya. Dia benar-benar tak salah melihat kemampuan Polisi Kriminal dalam menginvestigasi/memeriksa – dengan cepat mereka menemukan petunjuk. “Kalau seperti itu bagaimana dengan memanggil supir taksi itu untuk ditanyai?”

“Itulah letak masalahnya.” Qin Wan’er mengerutkan dahi, “Supir taksi ini hanya mengatakan kalau ia tak mengingat apapun. Kita menggunakan segala jenis cara dan tak bisa dengan jelas menduga kemana pelaku kriminal itu ingin pergi.”

“Terus?” Xu Yun dengan pelan bertanya.

Qin Wan’er sekali lagi menghela nafas. “Karena ada hadiah sebesar 500,000, kami pikir supir itu tak akan benar-benar tak bisa mengingatnya, atau barangkali setelah pelaku kriminal itu masuk ke mobil, dia tak menunjukkan wajahnya. Singkatnya…. Petunjuknya hanya berhenti disini. Kita hanya tau ada kemungkinan besar kalau pelaku itu sedang bersembunyi di Nine Cliff Mountain.”

“Oke, aku paham.” Xu Yun tersenyum. “Apa kau tau dimana alamat supir taksi itu?”

Qin Wan’er mengeluarkan sepenggal kertas dan memberikannya ke Xu Yun. “Aku tau kau akan bertanya. Ini. akan tetapi, aku tak berpikir kalau dia akan berbohong, siapa yang tak ingin 500,000 yuan?”

Xu Yun hanya mengingat alamat di kertas itu, dan tak menjawab pertanyaan Qin Wan’er. Kata-kata yang dikatakan Shan HongNing masih terngiang di telinga Xu Yun: “Meskipun dengan hadiah besar pasti ada pria pemberani, tapi semuanya pasti akan takut bisa hidup untuk mengambil uangnya tapi akan mati sebelum menghabiskannya/memakainya. Polisi tak akan begitu saja memberikan uang 500,000 yuan. Saat itu diberikan media pasti akan mempublikasikan orang teladan seperti ini, siapapun yang mengambil 500,000 itu pasti akan bernasib sama dengan burung yang memunculkan kepalanya.”

Karena kata-kata ini, Xu Yun malah tak berpikir kalau supir taksi itu tak bisa mengenali Crimson Scorpion – sebaliknya supir itu tahu jelas. Tapi karena ia takut ia bisa mengambil uangnya tapi tak hidup untuk menghabiskannya dia bersikukuh untuk tak mengingat apapun.

Xu Yun menaikkan kepalanya dan berkata, “Apa kau sudah makan?”

“Mmmh…. Aku makan mie instan dengan tim Polisi Kriminal lainnya.” Qin Wan’er mengataknanya dengan tak semangat.

“Pergilah, pergi kebawah dan kita akan makan bersama.” Xu Yun mengangkat bahunya, “Shuang-jie dan aku juga kebelutan belum makan.”

Setelah mereka bertiga secara acak makan sesuatu, Qin Wan’er pergi. karena dia adalah anggota dari kasus ini dia benar-benar sibuk sepanjang hari, dan memfokuskan perhatiannya tanpa memikirkan hasilnya.

Xu Yun menelpon QiangZi yang sedang berada dirumah untuk menyembuhkan diri datang dan mengawasi toko, tak disangka sekali lagi QiangZi mengemudikan mobil baru – sebuah Audi A6.

“Darimana kau mendapatkannya?” Xu Yun benar-benar mencurigai darimana anak ini mendapatkan uang.

QiangZi tersenyum dengan senang. “Lu Feng memberi pelajaran pada penadah kecil itu. ini adalah kompensasi dari berandalan itu untuk mobil baruku. Haha, bagaimana Yun-ge? Ayo pergi untuk mencobanya 4 lap!”

Xu Yun masih diam. “Bagaimana mungkin mobil gak beres tanpa ada sedikitpun surat-suratnya bagus untuk dipamerkan? Berikan kuncinya kepadaku, aku harus menggunakannya untuk mengurus beberapa masalah.”

QiangZi memberikan kunci mobilnya ke Xu Yun. “Ge, masalah apa? Aku akan pergi denganmu.”

“Aku menyuruhmu datang untuk mengawasi restoran. Jangan mengganggu Shuang-jie yang sedang istirahat di lantai atas, oke?” Xu Yun memutar matanya ke QiangZi, “Kau ikut denganku? Untuk apa aku mengajakmu?”

“Hei hei, aku tau, aku paham!” QiangZi tertawa dengan bodoh dua kali.

Xu Yun mengendarai mobil baru Audi A6 itu dan dengan satu kaki di gas dia pergi ke alamat yang ada di kertas Qin Wan’er ke distrik Bahu Utara. Entah ia bisa menemukan Crimson Scorpion atau tidak, dia harus pertama-tama menemukan supir taksi itu yang tahu tempat yang dituju saat datang kesini.

Dari distrik WenHui ke distrik Bahu Utara bisa dibilang pergi dari sisi selatan ke sisi utara kota HeDong. Perjalanan 130km+ untuk pengemudi cepat seperti Xu Yun hanya memakan waktu satu jam lebih sedikit, tapi bagaimanapun itu karena Xu Yun tak terlalu mengenal kota HeDong. Saat ia sampai ke distrik Bahu Utara dia semakin tak mengenalinya, dia bertanya-tanya selama sekitar setengah jam sebelum menemukan tempat di alamat itu.

Tempat ini adalah tempat tinggal pedesaan transmigrasi. Wilayahnya agak terpencil – dan Xu Yun bisa dibilang tak mudah menemukannya.

Awalnya Xu Yun masih berpikir kalau dia harus menunggu beberapa jam sebelum bertemu dengan orang yang ia cari, tapi ia tak menyangka setelah ia menemukan tempat ini, sebuah taksi berplat H20156 pergi masuk.

Tanpa sedikitpun ragu, Xu Yun langsung menyusulnya.

Taksi itu diparkir di depan tiga barus mobil, dan di dalamnya ada pria berumur sekitar 30 tahun-an.

“Bung.” Xu Yun memarkir mobilnya dan memanggil.

Supir taksi itu menatap kosong. Pertama dia agak gugup saat ia melihat plat lisensi palsu dari mobil Audi Xu Yun, setelahnya ia memindahkan pandangannya ke sosok Xu Yun.

Saat itu Xu Yun sudah keluar dari mobil. Dan dengan ekspresi seolah tak peduli ia berkata, “Plat lisensinya palsu. Mengingatnya tak ada gunanya.”

Wajah supir taksi itu langsung jelas berubah, “Siapa kau?”

“Aku mencarimu untuk menanyakan sesuatu, kau tak perlu terlalu gugup bukan?” Xu Yun berbicara seraya membuka sekotak HongTa Mountain yang ditinggalkan QiangZi di mobil, dan dengan santai melemparkannya ke supir taksi. “Namaku Xu Yun. Kau?”

“Feng Wei.” Supir taksi itu mengambil rokoknya. Dia tak begitu sungkan dengan Xu Yun dan menyalakan rokoknya sendiri, tapi dia masih tampak gugup. “Menurutku kita tak saling kenal satu sama lain? Untuk apa kau mencariku?”

Xu Yun menaruh kotak rokoknya kembali ke saku celananya, dan dengan senyum tipis ia berkata, “Hanya hal kecil hehe. Hal yang tak bisa didapatkan oleh polisi darimu.”

Ekspresi wajah Feng Wei berubah warna, dan dari caranya menekan rokok dari dua sisi sangat jelas menunjukkan kalau dia sedang gemetar. Rokok yang baru saja dinyalakan langsung jatuh ke tanah, dan semuanya sudah terlihat oleh mata Xu Yun. Kalau supir taksi ini tak tau apapun, kenapa dia begitu gugup?


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

One thought on “Wicked Soldier King Chapter 75

Leave a comment