Wicked Soldier King Chapter 74

Chapter 74: Hanya Paha Dalam?

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


Satu lagi akhir pekan yang sudah berakhir – GuoGuo tentu saja dengan senang pergi ke sekolah. Qiu yang yang mengantarnya pergi ke sekolah tampak agak murung. Di seluruh jalan utama dipenuhi dengan poster pencarian, membuatnya merasakan tekanan yang luar biasa besar. Dia tau kalau polisi ingin menangkap Crimson Scorpion benar-benar sulit, sesulit memanjat naik ke atas surga.

Kemarin Qin Wan’er tak pulang terlalu larut, dan hari ini dia sudah pergi pagi-pagi sekali. Tampaknya seluruh tubuhnya tak bersemangat, dan wajahnya murung. Dia tak bisa menarik Xu Yun dan Qiu Yan untuk membantu, jadi jelas ia tampak sangat frustasi.

“Tunggu.” Xu Yun tiba-tiba membuka mulutnya dan memanggil Qin Wan’er.

Qin Wan’er membeku selama beberapa detik dan menghentikan langkahnya. Berbalik, ia bertanya, “Ada apa?”

Xu Yun benar-benar tak punya hati melihat gadis yang cantik dan cerah menjadi begitu tertekan/depresi. “Kemarin maksudku bukanlah aku tak mau membantumu. Aku hanya tak ingin berhubungan dengan kalian petugas polisi. Akan tetapi… untuk masalahmu aku tak bisa bilang aku tak peduli dengan hal itu.”

Awalnya tak bersemangat sepanjang waktu, wajah murung Qin Wan’er langsung berubah menjadi jernih, dan matanya melebar, “Kau bersedia membantuku?”

“Aku bersedia membantumu.” Xu Yun mengangguk. “Tapi kau harus mendengarkanku.”

Qin Wan’er menganggukkan kepalanya seperti ayam kecil memakan biji-bijian. “Mendengarkanmu, mendengarkanmu, mendengarkan semua yang kau katakn!”

Xu Yun bicara dengan puas. “Ok, pergi bekerja. Kalau ada kabar baru langsung beritahu aku. Aku lebih percaya kemampuan polisi untuk menginvestigasi.”

Mencari dimana Crimson Scorpion secepat mungkin akan menguntungkan untuk Qiu Yan dan GuoGuo. Xu Yun sudah memikirkan bagaimana kemarin Qiu Yan pergi ke Trio Harimau Kota selatan untuk meminta mereka membantunya mencari informasi soal Crimson Scorpion. Bukannya dia (Xu Yun) tak percaya dengan kemampuan berandalan, tapi Xu Yun lebih percaya pada kemampuan polisi kriminal.

Bekerja sama dengan polisi bagi Xu Yun adalah solusi terbaik untuk keduanya, tapi Xu Yun tak suka bertindak sesuai perintah mereka, jadi dia mengatakan ke Qin Wan’er kalau dia hanya akan membantunya. Kalau seperti ini Qin Wan’er tak akan bisa ‘menjualnya’ ke polisi.

Hari itu saat Qin Wan’er membicarakan tentang hal ini Xu Yun sudah memikirkannya. Dia jelas tak ingin digunakan oleh orang-orang dari kepolisian. Kalau mereka akan bekerjasama, maka itu hanya dia yang menggunakan polisi.

“Xu Yun, apa kau sungguh-sungguh dengan apa yang kau katakan?” Qin Wan’er agak tak yakin.

“Tentu saja.” Xu Yun mengangguk. “ Syarat lainnya adalah.. hanya kau yang boleh tau identitasku.”

Qin Wan’er ragu untuk beberapa waktu. Dia awalnya ingin melaporkan masalah ini ke Kepala Chen. “Tapi kau tak akan bisa diberi pengakuan/penghargaan/hadiah.”

“Apa aku orang yang peduli soal penghargaan?” Xu Yun tersenyum tak berdaya. “Juga, kalau kalian polisi menemukan lokasi persis dimana Crimson Scorpion bersembunyi, aku berharap kau menggunakan seluruh tenaga untuk mencegah mobilisiasi dilakukan. Beritahu aku situasinya, dan aku akan membantumu.”

Qin Wan’er memicingkan matanya. “Untuk mengatasi orang seperti ini pasti butuh Polisi Khusus Bersenjata – kau tak perlu khawatir mengenai hal ini.”

Warna wajah Xu Yun redup. “Polisi Khusus? Hehe, kalau pimpinanmu mereasa Polisi Khusus bisa menyelesaikannya, mereka tak akan memintamu datang kepadaku untuk minta bantuan.”

“Kau… kenapa kau mengatakannya?” Qin Wan’er terkejut mendengar kata-kata Xu Yun. Dari awal dia tak pernah menyebutkan apa yang dikatakan Kepala Chen kepadanya. Bagaimana mungkin Xu Yun tau?

Xu Yun tersenyum tipis. Tampaknya ia tak salah menduga – karena akan tak mungkin seorang pimpinan bijak di Biro Keamanan Publik tak bisa melihat kalau jasa besar Qin Wan’er memerlukan bantuan seseorang/orang lain.

Mulai dari berbicara dengan Trio Harimau Kota Selatan Xu Yun sudah menemukan beberapa hal tentang Kepala Biro Keamanan Publik Kepala Chen Wei. Sejak ia masuk kantor lima tahun lalu dia sudah menangani beberapa masalah/kasus yang cukup besar. Dia sudah menekan banyak jenderal bandit/maling yang kejam, jadi orang ini tak akan dengan bodohnya percaya kalau polisi gadis kecil punya kemampuan untuk merobohkan Geng Empat Serigala – dan akan lebih tak mungkin mempercayai kalau seorang polisi kecil sepertinya akan melawan pelaku kriminal peringkat-A Gong You.

Saat itu luka sayatan di tubuh Gong You berasal dari Qiu Yan. Awalnya Xu Yun selalu khawatir kalau polisi akan datang untuk memeriksa, tapi tak ada satupun yang bertanya mengenai hal ini. hanya ada dua kemungkinan yang muncul: satu adalah orang otopsi forensiknya buta, dan kedua adalah seseorang yang mempunyai wewenang tak membiarkan orang-orang mengejar masalah ini.

Tentunya perkiraan pertama benar-benar tak mungkin – seorang yang buta tak mungkin menjadi petugas coroner. Jadi kemungkinannya ada seseorang yang berposisi tinggi menutup sebelah mata dan membuka sebelah mata serta membiarkan masalah ini. dan setelahnya, saat Qin Wan’er menyelesaikan masalah/kasus Kru Kapak dan Parang, tak ada orang diluar bertanya bagaimana bisa ia melakukanya.

Hanya berpegangan dengan detil kecil seperti ini, Xu Yun bisa menyimpulkan kalau Chen Wei adalah orang yang pandai, bijak, dan berpandangan jauh kedepan. Dia paham apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak – hanya kalau hal itu menguntungkan polisi, dia tak akan memeriksa suatu masalah.

“Teruskan, jangan khawatir.” Xu Yun memecahkan senyuman. “Kalau kau mempercayaiku, lakukan seperti apa yang aku mau dan kita akan bekerjasama. Kalau kau lebih percaya dengan Polisi Khusus, maka itu berarti kau tak butuh bantuanku.”

Qin Wan’er dengan suasana hati yang jernih, melirik ke Xu Yun lalu kemudian berbalik dan pergi.

Seetlah dia pergi Ruan QingShuang keluar dari dapur. “Xu Yun, kau ingin membantu Wan’er menangkap pelaku kriminal yang dipasang dimana-mana saat ini?”

Xu Yun menggelengkan kepalanya – dia tak ingin membuat Ruan QingShuang khawatir. “Tentu saja tidak. Aku tak punya tenaga untuk melakukanya. Aku bukan polisi, haha!’

“Aku tak peduli apapun yang kalian lakukan, tapi aku ingin berkata kalau aku harap kalian selalu aman dan tentram.” Ruan QingShuang melanjutkan, “hanya laporan kecil bisa dihadiah 500,000 uang… seberapa berbahayanya orang itu bisa dibayangkan. Xu Yun, kau…. Lupakan saja, aku tak akan mengatakannya.”

Xu Yun memecahkan senyum, “Aku bukanlah jenis orang yang ingin uang tapi tak ingin hidup. Shuang-jie, lepaskan beban berat dihatimu. Meskipun aku melihat orang itu, aku tak akan melaporkannya.”

Dengan ini hati Ruan QingShuang menjadi tenang.

Tentu saja Xu Yun tak akan melaporkannya. Kepada siapa ia melaporkannya? Tentu saja dia akan pergi kesana – siapa yang peduli kalau dia adalah elit kelas-1? Tanpa bertukar tinju bagaimana mereka tau tinju siapa yang lebih keras? Meskipun tak ada kepastian untuk menang, tapi Xu Yun setidaknya 50% yakin.

Tiba-tiba wajah Ruan QingShuang berubah pucat, memegang perut bagian bawahnya, dia merengutkan dahi dan berkata, “Aku akan pergi keatas sebentar….”

Alis Xu Yun naik – dia tau kalau ini adalah penyakit umum untuk banyak perempuan.

Ruan QingShuang baru saja melangkah naik dua anak tanga, kakinya menjadi lemas dan seluruh tubuhnya hampir jatuh, tapi tangan besar tiba-tiba dan dengan tepat waktu muncul, memegangi Ruan QingShuang yang hampir jatuh.

“Hati-hati. Kalau kau tak bisa melakukannya jangan memaksanya.” Xu Yun masih memasang senyum cerahnya. Pergelangan tangannya menggunakan kekuatan membalik mendorong keatas, langsung menggendong Ruan QingShuang seperti seorang putri di tangannya, “Aku akan membawamu keatas.”

Seluruh wajah Ruan QingShuang memerah karena tingkah Xu Yun, “Tak perlu…. Aku sendiri bisa……”

“Jangan sok kuat. Seluruh wajahmu pucat dengan keringat dingin, dan tubuhmu tak punya kekuatan. Sebuah penyakit lama bukan? Ini sudah cukup serius.” Xu Yun mengatakannya dengan biasa, “Kemarin kau bilang kau pergi untuk membeli herba, dan saat kau kembali aku juga melihatmu membeli koyo kram untuk menstruasi.”

Sudah diungkap oleh Xu Yun, Ruan QingShuang menjadi semakin tak bisa berhadapan dengannya. Memerah dari pipi hingga ke telinga, dia malu setengah mati hingga tak tau dimana harus bersembunyi. Sejak awal Ruan QingShuang sudah pemalu – dia berharap tak ada orang yang tahu mengenai hal ini, tapi tiba-tiba seorang pria mengetahuinya….

“Apa yang kau derita ini, adalah penyakit yang perlu dirawat.” Xu Yun menggendong Ruan QingShuang yang tak bisa mengatakan apapun. Langsung pergi ke kamar diatas, dia kemudian menuangkan segelas air untuknya. “Khawatir yang berlebihan dan pekerjaan yang terlalu berat akan dengan mudah membawa situasi seperti ini. kau harus merawat tubuhmu secara rutin – aku akan memberimu pijat untuk menyembuhkannya.”

Pijat? Kedua mata Ruan QingShuang melolot, “Kau akan memberiku pijat?”

“Shuangjie-, dokter punya hati seperti orang tua. Jangan berpikir kalau aku punya niat yang buruk.” Xu Yun melihat kalau reaksinya begitu besar, dan kemudian menambahkan, “Pertama agar lebih jelas, kalau orang biasa memberiku uang aku tetap tak akan melakukannya.”

“Kau juga tau soal memijat?” tentu saja Ruan QingShuang tak begitu percaya. Bagaimanapun Xu Yun masih terlalu muda. Biasanya, hanya doctor tua yang mengerti/memahami akupuntur. Umur berbanding lurus dengan bukti kalau mereka sudah selesai belajar pengobatan China dan bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dalam satu tahun.

Xu Yun menepuk dadanya, “Shuang-jie, jangan ragukan aku. Aku jamin aku bisa menghilangkan rasa sakitnya dalam 10 menit. Percaya atau tidak, itu akan lebih baik dibandingkan dengan koyo yang kau beli dari toko obat.”

Ruan QingShuang, yang masih setengah percaya, setengah tidak berkata, “Pijat perlu pengetahuan soal akupuntur, kalau kau secara acak menekan hasilnya tak akan baik…”

Saat Xu Yun mendengarnya ia menjadi tak senang. Dulu diantara saudara-saudaranya, dia hanyalah satu-satunya yang punya kemampuan/bakat alami dalam hal medis. Guru yang dihormatinya memberikan pengetahuan medis dan penyembuhan lebih banyak ke Xu Yun ketimbang yang lainnya. Bagaimanapun dia punya dua tugas sebagai dokter juga, jadi Xu Yun jelas bukan tak pernah belajar dan seorang pembohong tak tahu malu saja.

Saat Ruan QingShuang masih skeptic, Xu Yun sudah mulai mengangkat kaki kana Ruan QingShuang. Menggunakan jempol tangan kirinya ia mulai memijat betis dalamnya, hanya tiga inchi dari tulang menonjol di pergelangan kaki, di tepi sisi tibia adalah titik akupuntur. “Ini adalah titik Interseksi/Pertemuan Tiga Yin, terhubung dengan ginjal. Ini bisa menurunkan panas. Kalau kau merasa nyeri beritahu aku.”

Melihat Xu Yun tampak profesional, Ruan QingShuang benar-benar terpesona. Satu menit kemudian dia merasakan sedikit nyeri, dan langsung bergegas memberitahukannya ke Xu Yun. Xu Yun langsung menghentikan tangannya, dan berganti ke kaki kiri Ruan QingShuang dan memijat meridiannya.

“Sekarang benar-benar cukup nyaman, Xu Yun, aku tak tau kalau kau punya dua kemampuan berbeda.” Ruan QingShuang tak bisa menahan untuk memujinya.

Kemudian Xu Yun mengangkat sepasang kaki Ruan QingShuang yang seperti giok. “Diantara jompol sebar dan jari kaki kedua ada meridian Gelora Besar yang punya kegunaan berbeda untuk meredakan sakit di hati (organ). Juga, kalau kau merasa nyeri bilang padaku.”

“Ini…. gimana kalau aku melakukannya sendiri?’ Ruan QingShuang merasa agak malu. Apa Xu Yun masih ingin memberinya pijat kak? Seluruh tubuhnya gemetar, ini adalah kali pertama kakinya dipegang oleh seseorang. Di dalam otaknya tak disangka dia dengan misterius mengingat cerita. XiMen Qing dan Pan JinLian.

“Kali ini aku akan memperlihatkannya kepadamu. Lain kali, kau akan bisa melakukannya sendiri.” Xu Yun tak menghentikan gerakan tangannya.

Menunggu hingga selesai menekan Meridian Gelora Besar, Xu Yun bicara kepada Ruan QingShuang, “Tekuk lututmu.”

Ruan QingShuang seketika, karena penilaian Xu Yun, bisa dianggap sudah percaya dengan profesionalisme Xu Yun. Apa yang dipikirkannya beberapa waktu yang lalu, dia juga merasa sangat tak enak mengenai hal itu.

Dua jempol Xu Yun tiba-tiba tumpang tindih, menekan kedalam paha Ruan QingShuang, tepat di atas tempurung lutut ke dalam. Paha seorang wanita. Ini membuat seluruh tubuh Ruan QingShuang gemetar – paha seorang perempuan dianggap sebagai tempat paling pribadi, ini benar-benar sedikit tak tertahankan.

“Hanya paha dalam bukan?” Ruan QingShuang dengan lemas bicara.

Tapi Xu Yun tidak berhenti. “Apa meridian laut darah di paha kiri juga selalu sakit di waktu yang sama? Saat kau punya waktu luang, stimulasi wilayah ini, saat malam bawa air panas dan taruh di punggungmu, dan pijat paha kirimu lagi.”

Ruan QingShuang yang dengan susah payah meredakan perasaannya sekali lagi merona – ia memerah sekali lagi. Dengan kepala rendah, dan suara pelan ia berkata, “em”

Dia benar-benar terlalu malu.

“Shuang-jie? Yun-ge!”

Tiba-tiba dibawah suara Shan HongNing muncul. Ruan QingShuang tergopoh, dan langsung berdiri.

Xu yunmelihat jamnya, ini baru pukul 10.30 – belum waktunya makan. Dia hanya mengisyaratkan Ruan QingShuang untuk tetap duduk, “Aku akan mengurusnya, tak akan ada masalah. Pertama kau harus istirahat sejenak, kemudian minumlah air panas/hangat.”

Ruan QingShuang menganggukkan kepalanya dengan lembut dan malu-malu, ini adalah kali pertama ia merasakan sisi lembut dan ramah/jinak? seorang pria dan dia benar-benar tak bisa menahan perasaannya….


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

One thought on “Wicked Soldier King Chapter 74

Leave a comment