Wicked Soldier King Chapter 73

Chapter 73: Tiga Pimpinan Preman, Masing-Masing dengan Rencana Jahat Mereka

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


Ma PingHai menelpon Wu Lei, dan Wu Lei tampaknya agak sedikit terkejut. “Sekretaris Ma, kau adalah orang yang sibuk. Kenapa kau tiba-tiba memikirkanku?”

“Saudaraku, kau mengenalku, aku tak suka berhutang kepada orang lain. Hari ini kakakmu ini mencarimu karena ada masalah penting.” Ma PingHai langsung mengatakan maksudnya. Ini tak sama seperti sebelumnya – saat ini dia sedang merendahkan mukanya untuk memohon kepada seseorang. “Kakakmu ini sedang memiliki masalah yang harus ditanyakan kepadamu. Malam ini pukul 6, di hotel Golden Pavilion Grand, aku akan menjamumu!”

Wu Lei adalah yang termuda dari tiga pimpinan preman, tapi dia sudah berumur 40 tahun. Meskipun demikian, dia bisa beroperasi dengan sangat baik dengan pikiran yang jernih, jadi dia bisa memanjat dengan sangat cepat (dalam dunia preman). “Sekretaris Ma, kenapa kau menjadi sangat sopan? Hehe, kalau kau ingin minum, tentu saja aku sebagai saudara yang lebih muda harus menemanimu.”

“Aku tau kalau kau saudaraku paling bermoral.” Ma PingHai menghela nafas lega. “Malam nanti kalau aku tak melihatmu aku tak akan pergi.”

“Sampai jumpa disana.”

Setelah menutup telepon dengan Wu Lei, Ma PingHai mengambil nafas dalam. Dia harus tetap menelpon Jin Biao. “Biao-ge, ini aku. Kau punya waktu?”

“Sekretaris Ma, kau menelponku seperti ini, kau pasti berpikir untuk mematahkan hidupku bukan?” Jin Biao baru saja keluar dari rumah sakit, dan saat ini dia masih memiliki beberapa memear. Berbicara saja masih agak sakit. “Hai-ge, kalau kau ingin mengatakan sesuatu, katakan saja. Jangan terlalu sopan kepadaku.”

Ma PingHai mengenal Jin Biao – pria ini bahkan tak setenang Wu Lei, jadi dia tak begitu banyak menaruh harapan. “Biao-ge, jangan bercanda denganku. Aku ingin meminta bantuanmu.”

Jin Biao terdiam sejenak. Ma PingHai adalah jenis orang yang sangat jarang sekali meminta bantuan. Seberapa besar masalahnya hingga ia perlu meminta bantuan darinya?

“Malam ini pukul 6, di hotel Golden Pavilion Grand. Wu Lei dan aku akan menunggu Biao-ge menghormati kami dengan kedatanganmu.” Ma PingHai melihat kalau Jin Biao tak bicara, dan hanya bisa menarik Wu Lei untuk menaikkan taruhannya.

Mendengar kalau Wu Lei juga datang, Jin Biao dari dalam hati langsung bergelora – di wilayah dunia preman HeDong, hanya ada dua orang yang bisa berdiri di tingkatnya, dan mereka memanggilnya untuk makan malam. Dia harus datang. “Hai-ge, makan kali ini akan aku traktir! Aku pasti akan datang!”

Setelah beberapa percakapan, dia akhirnya menutup telepon. Jin Biao dalam hati sudah mulai membuat rencananya. Dia datang ke makan malam ini bukanlah untuk membantu masalah Ma PingHai, tapi untuk mengambil kesempatan membicarakan kekuatan yang baru naik di dua distrik sisi Selatan.

Kalau bukan karena Qi YiShan, Jin Biao memperkirakan kalau dia pasti sudah hancur sejaklama, dan Qi YiShan berkata kepadanya untuk tak lagi berurusan dengan orang itu. mereka juga punya dukungan dari kantor polisi, dan juga dukungan dari Qin Wan’er, yang saat ini adalah bintang besar di mata Kepala Chen.

Jin Biao benar-benar melepaskan ide untuk melahap dua distrik sisi Selatan, tapi dia pasti akan mencari kesempatan untuk menyelesaikannya dengan ramah tamah, kalau tidak dia khawatir kalau pihak lawan mungkin akan membalas dendam dan itu akan menjadi masalah. Kalau dia menarik dua orang pimpinan preman lain untuk berdiri di posisinya, lalu membuka diskusi dengan pihak pimpinan preman sisi Selatan dan duduk bersama, mungkin mereka bisa hidup damai bersama.

Kalau mereka tidak setuju, dia akan memikirkan cara untuk menghasut Ma PingHai dan Wu Lei bersama dengan dirinya untuk menghabisi pihak lawan!

……

Ma PingHai menutup telponnya dan dalam hati ia merasa agak tenang. dia langsung berangkat ke hotel Golden Pavilion Grand. Dia tak berani menunda masalah ini lebih lama – menundanya maka ia akan mendapatkan masalah.

Pukul 6 petang, Wu Lei adalah yang pertama kali sampai. Ma PingHai menyiapkan ruangan paling mewah dengan makanan dan minuman ber-alkohol terbaik.

Wu Lei melihatnya dan bicara dalam hati, keramahan setinggi ini – barang tua ini tak akan meminta mereka membunuh seseorang bukan? “Sekretaris Ma, kita tak perlu bermewah-mewah seperti ini heh? Mereka semua adalah orang-orang kita. Buat apa?”

“Ini hanyalah hal biasa. Saudaraku apa ada alasan kau menjadi sangat sopan?” Ma PingHai berbicara dan kemudian mengeluarkan kotak kecil NanJing 95 Honors (rokok) dan memberikannya, langsung mengambil korek dan menyalakannya untuk Wu Lei.

Wu Lei dengan cepat menolak, kemudian menyalakan rokoknya sendiri. Dia masih tak tau apa yang ingin Ma PingHai minta, jadi dia tak dengan mudah membiarkannya menyalakan rokok. Untuk makan dan tak menolongnya sudah bisa dibilang sebagai etika yang buruk; kalau dia bahkan menyedot rokoknya (yang dinyalakan oleh orang lain), maka dia harus melakukan apapun yang Ma PingHai minta.

Baru saja mereka berdua menyalakan rokok, Jin Biao juga mengeluarkan perutnya dan masuk. Meskipun dia sudah menggunakan obat anti-inflamasi dan anti-memar terbaik, tapi memar biru diwajahnya masih entah bagaimana terlihat. “Saudara tua Ma, tingkat jamuanmu terlalu tinggi bukan? Aku berpikir kau akan menghibur beberapa pimpinan di pemerintahan, hahaha!”

Setelah Ma PingHai dan Wu Lei melihat Jin Biao mereka agak kagum.

“Ai, bukankah ini Wu Lei-ge? Lama tak berjumpa!” Jin Biao berbicara dan kemudian melangkah maju untuk berjabat tangan.

Wu Lei juga berdiri dan menyambutnya. “Biao-ge mari, mari duduk disini!”

Seluruh wajah Ma PingHai tampak bingung. “Biao-ge, memar ini….”

Awalnya Wu Lei juga ingin bertanya, tapi karena dia lebih muda, bukan tempatnya ia bertanya. Karena bagaimanapun dihajar/dipukuli bukanlah peristiwa yang baik untuk dibicarakan.

“Hai-ge, jangan menyebutnya lagi. Seekor naga beringas sudah datang ke kota HeDong, dan aku khawatir kalau sisi Timur tak akan bisa dijaga. Hari in bisa dibilang aku datang untuk mengingatkan kalian.” Wajah Jin Biao tampak menderita sembari berbicara, “Lihat ini? Aku dipukuli. Cukup kejam bukan? Ini masih tak seberapa. Keponakanku langsung memborgolnya, dan ia langsung punya polisi yang bisa mengeluarkannya! Penyokongnya benar-benar tangguh!”

Mendengar hal ini dari Jin Biao. Wu Lei sudah lupa untuk siapa ia datang kesini. “Biao-ge, siapa yang punya kemampuan seperti itu? dia bahkan berani menyentuhmu?”

“Menyentuhku? Hmph, hmph, kalian tunggu saja.” Jin Biao dengan dingin tertawa, “siapa tau kapan kita bertiga akan kembali ke bumi. Mungkin semua gangster di dunia preman HeDong harus kembali ke bumi.”

Ma PingHai dan Wu Lei mengambil nafas dalam – siapa yang sekuat itu!

Jin Biao melambaikan tanganya. “Sudahlah, lupakan saja. Hai-ge, untuk apa kau menelpon kami? Bicaralah, kita semua saudara, tak perlu basa-basi.”

Ma PingHai memberi senyuman tipis dan menyuruh pelayan untuk menyajikan makanan, dan menuangkan minuman. Kepada mereka berdua ia berkata, “Tak perlu terburu-buru, tak perlu terburu-buru. Mari makan dulu.”

Selama makan malam, Ma PingHai lagi dan lagi berdiri untuk bersulang, dan mencoba merangsang mereka* sementara Jin Biao mengambil kesempatan ini untuk membicarakan situasi di dua distrik sisi selatan. Sudah jelas kalau mereka berdua benar-benar penasaran tentang kekuatan yang baru muncul ini. mereka yang berani menyentuh Jin Biao bukanlah orang sederhana, dan dari bagaimana Jin Biao berbicara tentang mereka dengan luar biasa – tentu saja itu membuat mereka berdua merasa terganggu dalam hati.

* ini gak tau maksudnya merangsang gimana, mungkin dia coba bikin mereka setuju buat bantu dia?

Dengan cepat perut mereka penuh dengan makanan dan minuman keras. Masalah yang ingin disampaikan oleh Jin Biao, dia sudah menyatakannya dengan jelas. Ke Ma PingHai ia berkata, “Hai-ge, apapun yang kau minta pada kami harus kau katakan kan? Aku juga sudah minum tak sedikit. Kalau kau masih tak mengatakannya, aku khawatir kalau sebentar lagi aku sudah akan mabuk.”

Ma PingHai mengeluarkan amplop dan menaruhnya di meja dihadapan Jin Biao. “Aku ingin kalian berdua membantuku mencari dua orang di dalam foto ini. aku punya teman yang ingin menemukan mereka, dan aku jelas tak punya cukup tangan di meja. Masalah ini cukup penting, jadi aku hanya bisa meminta kalian berdua untuk membantuku memikirkan cara menyelesaikannya.”

Wu Lei awalnya berbikir kalau ada masalah besar dengan kemewahan dan rangsangan itu, tapi ternyata hanya mencari orang. “Baik, Sekretaris Ma, jangan khawatir. Aku akan memakai orangku untuk membantumu mencari mereka.”

Meskipun Jin Biao mengambil amplopnya, tapi dia tak berpikir untuk melihat foto itu. apa masalah kecil sepele dalam mencari orang ini perlu bantuam mereka? Ini benar-benar merendahkan mereka. “Hai-ge, kau benar-benar bebas… bahkan membantu teman untuk mencari seseorang. Saat ini kita mungkin tak bisa melindungi wilayah kita sendiri.”

Ma PingHai mengerutkan dahi. Meskipun dia merasa kalau Jin Biao melebih-lebihkan kekuatan yang muncul di distrik selatan sedikit, tapi dia merasa kalau lebam di wajah Jin Biao bukanlah kostum belaka. “lalu apa yang harus kita lakukan?”

“Benar Biao-ge, mereka bahkan berani menyerangmu. Aku benar-benar merasa agak gugup.” Kata Wu Lei. Dari mereka bertiga, kekuatannya adalah yang paling kecil. Kalau orang ganas seperti itu melahap mereka, dia adalah yang paling membutuhkan bantuan mereka berdua.

Jin Biao tau kalau dia tak sia-sia datang ke makan malam ini. “Apakah kita bisa melindungi wilayah kita sendiri atau tidak akan bergantung pada apa kita akan menggabungkan kekuatan bersama atau tidak.”

“Katakan, bagaimana kita bisa menggabungkan kekuatan?” Ma PingHai mengerutkan alisnya. Kalau dia membuatnya mengerahkan lebih banyak orang, dia tak punya siapapun. Saat ini yang ia perlukan dari mereka berdua adalah membantunya dalam situasi ini.

Jin Biao sudah merencanakannya kedepan. “Besok aku akan menjadi orang tengan. Kita bertiga akan membuat pertemuan, dan langsung mengatakannya. Kita akan mendukung mereka meongtorl dua distrik selatan asalkan mereka tak menganggu urusan kita. Kalau pihak lain tak setuju, dan ada keinginan untuk memperbesar wilayah. Tak peduli siapapun itu, kita harus bergabung dan melawan mereka!”

“Baiklah!”

Kata-kata ini benar-benar terngiang baik, tapi berbeda di kuping setiap orang.

Jin Biao memiliki pemikiran seperti ini pasti karena ia tau kalau pihak lawan menyerang, mereka pasti akan menariknya keluar dan menggunakan parang. Ma PingHai setuju karena tak ada satupun orang yang bisa melawan mereka di tangannya. Dia tak punya nyali meminta bantuan Crimson Scorpion Hao Kai. Dan Wu Lei benar-benar setuju karena dia adalah yang terlemah dari mereka bertiga. Karena semua orang tau, dari mereka bertiga, dia paling handal dalam hal bertahan.

“Kalau begitu semua selesai!” Jin Biao akhirnya menunjukkan senyum terbukanya ke dirinya sendiri. “Kalau tak ada hal lain, aku akan kembali duluan”

“Mmh, sudah selesai.” Wu Lei mengangguk. “Kalau begitu aku juga akan kembali.”

Ma PingHai melihat kalau Jin Biao masih belum membuka amplopnya dan melihat fotonya. Dengan cecpat mengingatkannya, “Biao-ge, saudara tua Wu, jangan lupa membantuku mencari dua orang di dalam foto itu…”

“Jangan khawatir.” Jin Biao melambaikan foto yang berada di tangannya ke Ma PingHai dan berakta, “Aku akan pergi dan membuat 1,000 salin – hahah, saudara tua Wu Lei juga akan membawanya kembali dan membuat beberapa ratus salin dan menyebarkannya, sebarkan!”

Hati Ma PingHai terasa seperti sebongkah batu yang jatuh ke lantai. Masalah ini bisa dibilang gagal. Mempunyai banyak mata, mencari seseorang akan lebih cepat sedikit.

Setelah Jin Biao dan Wu Lei pergi dari hotel, Jin Biao langsung merobek amplop itu dihadapan Wu Lei, dan langsung membuangnya ke sampah.

Wu Lei agak ragu, ingin berbicara dan bertanya, tapi tetap menahannya.

Jin Biao melihat kalau wajah Wu Lei tampak ragu, dan menepuk pundak Wu Lei seraya berkata, “Saudarku, ini adalah masa sulit dan Ma PingHai masih ingin kita membantunya mencari orang. Dia benar-benar berpikir kalau aku adalah seorang sekretaris. Untuk masalh ini, biar anak buahnya yang pergi dan melakukannya. Kenapa dia menyuruh kita melakukannya? Lihat tubuhku yang penuh luka. Aku berada di distrik Lereng Gunung, wilayahku sendiri, dan aku dirobek (dalam arti metaphor/perumpamaan) oleh orang mereka. Kau benar-benar harus berhati-hati.”

Setelah mendengar kata-kata ini Wu Lei merasa kalau apa yang dilakukannya cukup masuk akal. Saat ini, ada naga buas yang ingin menyebrangi sungai untuk memperluas wilayahnya. Dia tentu tak punya sumberdaya dan orang untuk digunakan membantu Ma PingHai mencari orang. Pertama, dia harus menaikkan semangat saudaranya dan memperhatikan aktifitas dua distrik selatan adalah hal terpenting yang harus ia lakukan.

“Biao-ge, terima kasih banyak untuk peringatannya.” Wu Lei berkata, “Jangan khawatir, aku pasti akan berdiri disisimu. Kalau mereka berani, maka kita hanya harus lebih berani!”

Jin Biao dengan serius berbicara seraya menganggukkan kepalanya, “Mmh, kalau saudaraku berkata seperti ini, aku merasa tenang!”

Wu Lei tampak sangat loyal dan berani mengorbankan diri sendiri, tapi di dalam pikirannya dia sudah terlebih dahulu membuat persiapan. Menjaga dua veteran tua diatas, dia tak bisa orang dungu dan menjadikan anak buahnya sebagai mata tombak. Saat kekuatan mereka melemah, kalau dia melakukan urusannya sendiri maka itu masih belum terlalu terlambat.

Seetlah dua orang itu gemetar untuk beberapa kalimat, mereka langsung pergi. Ma PingHai yang berada di ruang atas melihat sepanjang waktu, dan dia juga melihat saat Jin Biao menyobek amplopnya. “Bangsat, Jin Biao kau anak pelacur, kau berani mengatakan satu hal ke ayahmu, dan mengatakna hal lain di belakangku, kalau seperti ini jangan salahkan ayahmu untuk bermain kotor!”


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

One thought on “Wicked Soldier King Chapter 73

Leave a comment