Wicked Soldier King Chapter 67

Chapter 67: Ayahmu Menyerang Petugas Polisi, Terus Kenapa?

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


Meskipun di saat-saat terakhir Xu Yun bisa menangkap Jin Biao, tapi bagaimanapun tempat ini bukanlah distrik WenHui dan Qin Wan’er juga bukan polisi lokal di kantor distrik ini. Jin Biao dikawal orang-orang untuk pergi ke rumah sakit, sementara Xu Yun dibawa ke kantor polisi distrik.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan kantor polisi hanya diisi oleh tiga orang yang sedang bertugas jaga. Melihat umur mereka, mereka semua adalah pemuda dengan tampilan berumur 20 tahun atau lebih. Dia memperkirakan kalau mereka semua adalah petugas polisi dengan kontrak jangka pendek. Mereka menangkap Xu Yun dan kembali, langsung melempar Xu Yun ke ruang interogasi, dan dengan suara kasar mereka berteriak, “Tunggu disini!”

Xu Yun tak sopan sama sekali. Dia dengan sombong duduk di kursi, tapi telinganya tak membiarkan suara apapun dari luar lepas dari pendengarannya.

Seorang yang membawa Xu Yun kesini dengan suara melengking seperti kasim pertama kali berbicara. “Berandalan ini gila, dia langsung menghajar paman Inspektur Qi di tengah jalan. Mobil Benz miliknya bahkan dihancurkan oleh berandalan ini.”

“Tai, serius? Berandalan ini punya penyokong sekuat itu?” suara lain bertanya, Xu Yun tak mendengar suara ini sebelumnya – mungkin ia adalah salah satu dari tiga orang yang tinggal di kantor untuk berjaga.

“Siapa yang tau, lagipula dia pasti akan mati. Berani-berani melawan Jin Biao di distrik Lereng Gunung, dia benar-benar sudah selesai hidup.”

Kasim dengan suara melengking itu sekali lagi berbicara. “Siapa yang bilang, hmph.”

Tiba-tiba telepon kantor polisi berbunyi, dan suara kasim itu dengan linglung menjawab teleponnya. “Siapa yang berbicara?”

Setelah mendengar jawaban dari telepon, suara kasim itu tiba-tiba berubah genting. “Pak Inspektur Qi! Apa perintahmu? ….mh!…… mh!…… tenang saja, aku jain aku bisa melakukannya dengan baik! …… yayaya, sampai jumpa Inspektur Qi!”

Setelah menutup teleponnya, suara kasim itu terdengar tertawa vulgar dan bersiul, bicara ke orang lainnya, “Saudaraku, Inspektur Qi sudah memberi perintah: berandal ini adalah orang jahat – di jalan raya dia berani mencuri mobil. Kita harus dengan hati-hati memeriksa masalah ini.”

Beberapa dari mereka tersenyum dalam hati – satu dari mereka lebih tau esensinya dibanding yang lain dan alisnya naik. “Tampaknya beberapa hari lalu ada Chevy Cruze yang dicuri di Taman River Fork, ini adalah ulah pria ini bukan?”

“Malah bukan hanya di taman River Fork saja, ada juga BMW di Vila Blue Mountain Bay.” Kasim dengan suara melengking itu tersenyum, melambaikan tangannya ke beberapa orang, “Saudaraku, ayo bekerja!”

Mereka berlima pergi ke ruang interogasi dan satu dari mereka yang paling tinggi, langsung mematikan sistem pengawasan.

Xu Yun duduk dengan tangannya dibelakang meja, dan memandangi beberapa dari mereka dengan senyuman. Tampaknya diantara mereka, selain kasim bersuara melengking itu, tak ada yang bekerja sebagai polisi. Untuk menjelaskannya dengan mudah, mereka hanya dipekerjakan sementara tanpa ada rencana yang jelas, dan dengan bayaran sekitar tujuh atau delapan yuan. (per jam mungkin)

“Apa kau akan menjelaskan kesalahanmu, atau bagaimana kita harus melakukannya?” kasim dengan suara melengking itu menggunakan matanya untuk melihat kamera pengawas dan kepada Xu Yun ia berkata,, “kamera pengawas kantor polisi sudah rusak dari waktu ke waktu. Hehe, jadi apapun yang kau lakukan atau katakan, kami akan menggunakan kertas untuk mengingatnya dengan jelas.”

Orang yang paling kurus dari mereka bertiga langsung duduk di meja ruang interogasi. Mengambil buku catatan dan bulpen, dia menaikkan kepalanya dan melihat ke Xu Yun. “Oke, katakan apa kesalahanmu.”

“Bagaimana soal Jin Biao?” Xu Yun benar-benar tak peduli apa yang ingin dibahas orang-orang ini, dia langsung berbicara dan bertanya.

Mereka terdiam – berandalan ini masih seperti duri! Dalam wajahnya tak tampak sama sekali rasa takut.

Tapi kemudian kasim bersuara melengking itu langsung tau. Dia berani melawan Jin Biao langsung di jalan raya, dia pasti tak takut mati – tentu saja dia tak akan dengan mudah dijinakkan.

Tapi dia masih tak takun. Bagaimanapun tangan Xu Yun sedang diborgol – orang-orang hanya akan bisa bertarung seolah mereka cacat apabila masih diborgol.

Polisi tinggi itu mengambil tongkat karet entah dari mana, dan dengan tawa dingin, dia mengangkatnya.

“Tunggu, beri dia kesempatan.” Kasim bersuara melengking itu melambaikan tangannya ke pria bertubuh tinggi itu.

Pria tinggi itu mengomel – di sebelahnya pria dengan rambut pendek mengambil baton polisi dengan wuush, dan berbicara ke pria tinggi itu, “Aku sudah mengatakannya berkali-kali padamu, saat kau menghajar orang dengan benda itu itu tak akan sakit.”

Pria tinggi itu masih dengan keras kepala bersikeras, “Tapi saat aku menghajarnya dengan benda ini, tak akan ada luka yang terlihat.”

Pria berambut pendek itu mengejek. “Kita bisa bilang kalau dia mencoba kabur dari polisi. Lagipula tak ada pengawas yang bisa membuktikan kalau dia tak melakukannya.”

“Benar juga!” Pria jangkung itu tampak seolah tiba-tiba ia mengerti.

Kasim bersuara melengking itu melihat mereka berdua sudah mengatakan apa yang seharusnya dikatakan, kemudian melambaikan tangannya. “Petugas!”

Xu Yun melihat beberapa dari mereka membuat tontonan, dan dalam pikirannya, ia tak bisa menahan berpikir kalau mereka bodoh/edan. Kalau ini adalah kali pertama ia bertemu dengan anak ayan di kantor polisi, dia pasti memperkirakan kalau orang-orang akan ketakutan hingga kaku dengan kata-kata mereka. Intimidasi dan ancaman adalah gerakan pertama yang dilakukan untuk seroang yang sukar diatasi selama interogasi.

Kasim bersuara melengking itu melihat kalau mereka sudah menutup pintu interogasi dengan erat. Mengambil perekam suara, dia berbicara ke Xu Yun, “Aku memberimu kesempatan, dan aku berharap kau bekerjasama sedikit. Katakan, kenapa kau mencuri mobil dijalanan?”

Xu Yun bahkan tak menaruh pandangannya ke orang yang bertanya, dan dengan mengejek berkata, “Kalian ingin menuduhku dengan kejahatan?”

Kasim bersuara melengking itu langsungmeledak, dengan suara tik dia menghentikan perekam suaranya, melotot kearah Xu Yun. “Jangan berbikir aku tak tau kalau kau adalah gangster dari distrik WenHui. Aku katakan padamu, ini adalah distrik Lereng Gunung, bukan distrik WenHui-mu. Kau ingin datang kesini dan bermain jagoan? Aku beritahu, kau tak mungkin bisa!”

“Apa kau mampu?” Xu Yun tersenyum tipis.

“Kau tak akan berkata, tapi tentu saja aku punya banyak cara untuk membuatmu bicara!” suara kasim itu tajam, dan dia berbicara pada tiga orang lainnya, “Kalau kita tak memberinya alasan, aku takut dia tak akan tahu apa yang dikerjakan oleh polisi seperti kita.”

Pria jangkung adalah yang pertama kali menggunakan kakinya untuk menendang keluar, sepatu kulit besarnya membawa angin kuat saat kakinya menyapu kedepan!

Xu Yun tiba-tiba dengan mudah mengangkat tiga kaki dari kursinya, meninggalkan hanya satu kaki di lantai dan berputar dengan tenang, dia dengan santai menghindari tendangan keras dan cepat pria jangkung itu! orang yang lain juga melihat hal ini dan bagaimana mungkin mereka tak marah? Menyiapkan tinjunya, dia ingin meninju tepat kearah Xu Yun – Xu Yun sama seperti sebelumnya masih tak berdiri, dan sekali lagi dengan satu kaki kursi menopang kursinya, dia dengan mudah berputar kembali ketempat sebelumnya.

Kasim besuara melengking dan orang yang bertugas mencatat keduanya terdiam bodoh. Mereka benar-benar tak melihat jelas bagaimana pria itu melakukannya!

Petugas dengan rambut pendek menjadi sangat marah – dia langsung menaikkan baton polisi ditangannya, dan langsung menghantai kepala Xu Yun untuk membuatnya cacat! Lagipula sudah tak ada kamera pengawas, dia tak takut tentang apa yang mungkin terjadi.

Tapi sebelum baton yang terbuat dari baja murni itu jatuh ke kepala Xu Yun, batonnya berhenti.

Xu Yun mengangkat kaki kirinya, dan seolah dia bisa dengan mudah menangkap dan memegang baton polisi yang menghantam turun seperti halilintar, dia memasang senyum merendahkan di wajahnya. Perasaan seperti ini benar-benar penghinaan. Pria berambut pendek itu menggunakan seluruh tenaganya, mencoba untuk menarik batonnya kembali, tapi dia tak bisa menariknya bahkan setengah inchi pun – marah, dia menggunakan kedua tangannya untuk menarik kembali senjatanya.

Kasim bersuara melengking itu benar-benar terkejut – kedua tangan Xu Yun jelas-jelas diborgol olehnya! Bagaimana mungkin dia bisa lepas darinya?!

Xu Yun tiba-tiba melepaskan kepala logam yang berada di tangannya. Dengan ini, dalam sekejab pria berambut pendek yang menggunakan seluruh tenaganya itu langsung berjalan kebelakang dengan dua langkah dan menghantam dinding dibelakangnnya, tiba-tiba rasa kemarahannya menjadi semakin parah, “Cok!”

Setelah mengumpat, pria berambut pendek itu sekali lagi mengambil batonnya dan menghantam dengan niat buruk. Bagaimana bisa dia menerima ekspresi hinaan dari seorang dihadapannya?

Xu Yun langsung melemparkan borgol ditangannya ke wajah pria berambut pendek itu. setelah mendengar jeritan kesakitan dari pria berambut pendek itu. dia melemparkan baton ditangannya. Memegangi pergelangan tangannya yang kesakitan, dia jongkok di lantai.

Pah-! Kasim bersuara melengking itu menghantam meja, dan berteriak, “Kau berani menyerang petugas polisi! Apa kau tau kejahatan macam apa ini!”

Xu Yun tertawa dingin dan menunjuk kamera pengawas, “Tak ada buktinya. Kau ingin menggigitku?”

Kurang ajar! Kasim bersuara melengking itu mengeratkan tinjunya. Bajingan ini tampaknya ingin bermain denganku dalam satu ronde, oke, aku akan membuatnya merasakan caranya sendiri, dan kita lihat siapa yang lebih kejam!

“Saudaraku, berandalan ini menyerang petugas. Hari ini meskipun kita menghajarnya hingga sekarat, itu tak akan disebut dengan kurang disiplin!” Kasim bersuara melengking itu tertawa dingin, “Lakukanlah! Apapun yang terjadi aku akan bertanggung jawab!”

Setelah dia mendengar petugas polisi sebenarnya mengatakan hal ini, mereka semua tak mempedulikan apapun lagi – mengangkat senjata di tangannya mereka langsung pergi ke Xu Yun dengan auman! Xu Yun bahkan tak menggerakkan kakinya setengah inchi pun – hanya menghindar ke kiri dan ke kanan beberapa kali, tanpa sedikitpun terluka.

Tak menunggu mereka menyerang lagi, Xu Yun menggunakan tinju yang tampak lemah dan tak bertenaga untuk meninju mereka tepat di perut. Mereka semua punya niatan jahat kepadanya, tapi polisi yang ingin memaksanya mengaku masing-masing sudah memegangi perutnya satu persatu dan jatuh ke lantai – ekspresi wajah mereka tampak seolah mereka menderita 10,000 saham kesakitan.

Khususnya pria bersuara kasim itu, dia sangat kesakitan hingga dahinya dipenuhi dengan keringat.

Tiba-tiba pintu ruang interogasi didorong terbuka, dan petugas polisi paruh baya yang dilihat Xu Yun sebelumnya muncul.

“Wakil Direktur Tian…. Pria ini menyerang petugas….” Pria dengan suara kasim itu bicara dengan suara kesakitan.

Polisi paruh baya itu mengerutkan dahinya, tapi tetap tak membuka mulutnya untuk berbicara. Qin Wan’er di sisinya dengan gagah langsung keluar, melihat kalau itu benar-benar Xu uun, dalam hati dengan murung ia berkata, kenapa pria ini tak bisa menjaga tangannya!

“Benar, ini adalah informanku!” Qin Wan’er dengan kaku mengatakannya pada petugas paruh baya itu. “Wakil Direktur Tian, Xu Yun adalah informanku di dunia kejahatan terorganisisr yang sudah diketahui oleh Kepala Pimpinan Biro Chen. Kalau kau tak mempercayaiku kau bisa menelponnya.”

Polisi paruh baya itu mengerutkan dahinya. Gadis ini menggunakan Kepala Biro untuk menekannya – tapi bagaimanapun, dia adalah rubah licin di dunia polisi. Dengan senyuman sipit ia berkata, “Aku bukan orang yang mengurus masalah ini. Instruktur Qin, aku rasa lebih baik kita menunggu Inspektur Qi datang dan bicara lagi nanti.”

Setelah mereka berdua berbicara, mereka mendengar suara dari mobil terparkir di pintu masuk. Qi YiShan mendengar Qin Wan’er datang untuk seseorang – awalnya dia ingin pergi ke rumah sakit untuk menjenguk pamannya Jin Biao, tapi dia langsung berputar dan bergegas pergi ke kantor polisi.

“Aiya, aku bertanya-tanya siapa yang datang, ternyata Qin yang cantik. Ini sudah larut, datang kesini untuk menghormati kami dengan keberadaanmu pasti ada masalah penting bukan?” meskipun ini adalah malam hari. Qi YiShan masih mengenakan pakaian seragamnya. Pangkat-nya dalam kepolisian satu tingkat lebih tinggi dibanding Qin Wan’er, dan kedudukannya di kantor juga setingkat lebih tinggi.

Setelah Qin Wan’er melihat Qi YiShan, dengan senyum sopan ia berkata, “Inspektur qi, orang yang kau tangkap adalah informan ku. Aku rasa kita sudah salah sangka, aku harap kau bisa melepaskannya.

Qi YiShan diam sejenak, “Informan?”

“Kalau kau tak mempercayaiku kau bisa bertanya ke Kepala Chen.” Ekspresi wajah Qin Wan’er tenang dan sabar saat ia berbicara, tapi kenyataannya tidak demikian – Qin Wan’er juga dengan cepat berpikir, menggunakan cara saat tak ada cara lain.

Qi YiShan jelas mengerutkan dahinya. Dia tau kalau beberapa saat lalu Qin Wan’er sudah melakukan jasa besar berturut-turut di distrik WenHui, dan saat ini Kepala Chen benar-benar memanjakannya – jadi tentunya kata-kata Qin Wan’er, dia memilih untuk percaya kalau itu tak bisa dipercaya.

“Hehe, karena informan Qin cantik ada disini berarti memang ada kesalahpahaman.” Qi YiShan tersenyum hingga membuat celah, “Tentu saja aku akan melepaskannya.”

Dengan itu Qi YiShan kemudian mengangguk ke petugas paruh baya itu.

Tampaknya petugas paruh baya itu agak terkejut kalau Qi YiShan akan begitu blak-blak an, tapi dia lebih baik melakukan apa yang diinginkannya. Ke Xu Yun yang masih berada di ruang interogasi dia berkata, “Kau bisa keluar.”

Seorang bersuara kasim itu dengan ribuan rasa sakit berteriak, “Inspektur Qi! Kau tak bisa melepaskannya! Dia menyerang petugas polisi, dia menyerang kami!”

Qi YiShan mendengar kata-kata itu, dan ekspresinya berubah, dengan senyum tipis ke Qin Wan’er ia berkata, “Qin cantik, ini tak baik. Meskipun ia adalah informan, dia masih tak bisa menyerang petugas bukan? Dia menyerang orang-orangku, kalau seperti ini kau seharusnya memberi penjelasan bukan?”


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

One thought on “Wicked Soldier King Chapter 67

Leave a comment