Wicked Soldier King Chapter 68

Chapter 68: Tidur Bersama?

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


Qin Wan’er begitu marah hingga otaknya hampir meledak. Kau bajingan Xu Yun, kau benar-benar tak pernah membuatku tidak khawatir! Memangnya kenapa kalau kau harus menahan? Menyerang petugas polisi bukanlah kejahatan yang kecil, dan kalau Qi YiShan menggigitnya, dia benar-benar harus pergi ke Kepala Chen untuk meminta bantuan dan kemudian dia tak akan bisa membebaskannya.

Tapi kalau masalah kecil seperti ini sampai ke Kepala Chen, dan di dalam yurisdiksi distrik Lereng Gunung-nya, Xu Yun menyerang polisi sendiri sudah cukup salah… ai, kepala Qin Wan’er kacau bercampur aduk, apa hal yang bisa ia lakukan?

“Menyerang petugas?” Xu Yun menatap kosong, seluruh wajahnya tampak tak berdosa. “Aku tak menyentuh kalian oke? Kalian benar-benar tak adil padaku heh? Bagaimana kalau kita melihat rekaman pengawas!”

Melihat kalau Xu Yun sudah merencanakan terlebih dahulu dan dipenuhi dengan rasa percaya diri, Qin Wan’er tiba-tiba melihat cahaya kebenarannya – jadi mereka hanya omong kosong. Dia berbisik ke Xu Yun mengatakan, “Kau benar-benar tak melakukan apapun?”

Xu Yun tertawa licik, dan ke telinganya ia berbisik, “Hanya satu pukulan per orang.”

Aiyaya! Qin Wan’er ingin pingsan ditempat, satu pukulan tetaplah serangan!

Tampaknya Qi YiShan mendengar dan melihat kamera pengawas tanpa ada ekspresi apapun. Sebaliknya seorang yang bersuara kasim itu memegangi perutnya berjalan keluar dari ruang interogasi dengan tak senang. “Inspektur Qi…..pengawasnya…. kamera pengawasnya rusak…..”

Fiuh! Qin Wan’er sekali lagi menghembuskan nafasnya – dia tau jelas kalau mereka pasti punya rencana tertentu yang ingin digunakan pada Xu Yun jadi mereka mematikan kameranya. Haha, saat ini Qi YiShan pasti seperti orang bisu yang melakukan semuanya dalam hening – bahkan saat dia menderita dia tak mengatakan apapun.

“Karena kamera pengawasnya rusak, tak ada cara lain.” Qin Wan’er mengangkat bahunya. “Inspektur qi, apa kamera pengawasnya benar-benar rusak? Apa kau perlu aku memperbaikinya? Kebetulan aku bisa melakukannya.”

“Tak perlu. Terima kasih Qin cantik karena niat baikmu, orang-orangku sendiri yang akan memperbaikinya. Bagaimana mungkin aku membiarkan tamu melakukan hal sepele seperti ini?” ekspresi Qi YiShan tampaknya sangat susah, dia dengan kejam melotot ke anak buahnya. “Kau bilang dia menyerangmu. Apa kau punya luka?”

Beberapa orang yang dihajar disana seolah tiba-tiba melihat cahaya, bertindak dahulu dan berpikir setelahnya mereka berkata, “Ya ya ya!”

Hati Qin Wan’er sekali lagi tenggelam dengan dentuman. Kali ini mereka benar-benar kacau. Tentu saja dia juga agaknya tau seberapa berat tinju Xu Yun – kalau mereka tak biru berarti mereka akan mendapatkan ungu. Xu Yun juga mengaku kalau dia menghajar mereka masing-masing dengan satu pukulan, dan itu pasti akan meninggalkan jejak.

Pria dengan suara kasim itu langsung bergegas mencopot bajunya terlebih dahulu. Dia sangat yakin kalau sakit luar biasa di perutnya akan meninggalkan memar besar di permukaan. Lalu ia memperlihat orang-orang perut putih bersih miliknya – bahkan tak ada sedikitpun merah yang terlihat, apa lagi jenis memar.

Mereka semua terdiam bodoh. Berandalan itu benar-benar kejam saat sedang menyerang, benar-benar kejam hingga mereka hampir memuntahkan makan malam mereka, tapi dia tak disangka tak meninggalkan bekas sama sekali.

Wajah Qi YiShan semakin mengeras melihat hal ini – bajingan-bajingan ini, mereka membuat dirinya benar-benar kehilangan muka!

Qin Wan’er akhirnya menghembuskan nafas lega. Meskipun dia bingung dalam hati, ia tak lupa berkata dengan bosan ke YiShan, “Inspektur Qi, tampaknya orang-orangmu benar-benar menganiaya informanku. Ini buruk Bukankah Kepala Chen mengatakannya sebelumnya? Meskipun kita tidak berasal dari distirk yang sama, tapi kita masih di sisi yang sama. Jangan membuat masalah untuk informanku oke?”

Qi YiShan mencoba mengeluarkan sedikit senyum sekuat tenaga, “Qin cantik, meskipun kau membawanya, bagaimana mungkin aku membuat masalah untuk informanmu? Hehe, karena situasinya sudah jelas, kau bisa pergi. kantor kami akan mengadakan meeting malam ini. penyambutanmu benar-benar tak bisa dilakukan dengan baik, aku minta maaf.”

“Kalau begitu aku harus berterima kasih pada Inspektur Qi.” Qin Wan’er tersenyum sedikit.

Tapi Xu Yun tak mempedulikannya. Dengan tanpa basa-basi ia berkata, “Dimana pamanmu?”

“Apa?” wajah Qi YiShan menjadi gelap, “Teman, aku tak mendengarnya dengan jelas. Apa kau bisa mengatakannya lagi?”

“Aku berkata, dimana paman Jin Biao-mu?” Xu Yun melawan kekerasan dengan kekerasan, tanpa meringkuk sama sekali.

Wajah Qi YiShan tampak agak dingin, “Teman, di Kantor Polisi distrik Lereng Gunung tentu kami akan mengurus urusan kami sendiri. Kau tak perlu mengkhawatirkannya sama sekali bukan?”

Xu Yun tak berniat mundur sama sekali. “Tapi dia membuat masalah di distrik WenHui. Orang-orangnya bahkan membakar toko di distrik HongNan, apa kantormu tau mengenai hal ini?”

Qi YiShan melihat kalau Xu Yun benar-benar tak tau terima kasih, dan dengan sedikit marah ia berkata, “Aku tak bisa mengontrol hal ini, aku juga tak terlalu memperhatikan mereka. Tapi hari ini Jin Biao menerima kecelakaan di wilayah yuridiksi ku – masalah ini hanya perlu kau urus. Orang lain tak berhak menginterfensi!”

Melihat kalau Xu Yun masih ingin mengatakan sesuatu, Qin Wan’er menghentikannya. Xu Yun tak paham, tapi dia tahu mengenai hukum di dunia polisi. “Xu Yun, ini adalah tempat Inspektur Qi. Tentu saja masalah disini diurus oleh Inspektur qi.”

“Aku paham.” Tersenyum sipit, Xu Yun tak mengatakan apapun lagi.

Mereka berdua, satu didepan dan satu dibelakang, pergi dari kantor polisi. Tiga mobil Trio Harimau Kota Selatan sudah menunggu di depan gerbang, dan melihat Qin Wan’er membawa Xu Yun keluar, mereka akhirnya menghembuskan nafas lega. Kalau seperti ini mereka bisa dengan tenang kembali ke rumah.

Menunggu mereka berdua pergi, Qi YiShan langsung marah-marah, “Apa aku memberi makan kalian bajingan ini dengan sia-sia? Kalian bahkan tak bisa menginterogasi satu orang, dan bahkan membuat-buat kalau dia menyerang polisi! Kalau kalian memalsukannya maka palsukan dengan baik! Lukai diri kalian sendiri kan bisa! Tanpa ada sedikitpun memar, bagaimana kalian punya nyali bilang kalau dia menyerang petugas?!”

Pria bersuara kasim yang diteriaki seperti seseorang yang dituangkan darah anjing di kepalanya untuk pengusiran setan. Dia tetap memegangi perutnya dan dengan kesakitan berkata, “Inspektur Qi, apa yang kami katakan benar, dia benar-benar menyerang kami.”

“Lalu dimana lukanya?!” Qi YiShan mendengar mulut keras kepala ini, dia langsung melangkah kedepan dan mereobek bajnya. “Tunjukkan padaku….!”

Dia hanya berbicara setengah jalan, dan teriakan Qi YiShan berhenti. Di perut pria bersuara kasim itu tampak memar yang luar biasa! Mereka yang lainnya juga terdiam bodoh, dan masing-masing mengangkat pakaian mereka. Mereka mengangkatnya sudah tak penting – baru saja mereka masih punya kulit putih dan lembut, tapi sekarang perut masing-masing dari mereka dipenuhi dengan memar!

Dengan ini mereka langsung terkejut – situasi seperti apa ini?! Kejam!

Qi YiShan juga merasa kepalanya dipenuhi dengan kabut. Bukankah tadi tak ada luka sama sekali? Kenapa sekarang ada…. Benar-benar luar biasa, apa pria itu seorang pesulap?

“Inspektur Qi, saat ini kita punya bukti kalau dia menyerang polisi!” pria bersuara kasim itu menunjukk dengan jarinya kearah perutnya dengan penuh kebencian.

Qi YiShan dengan kejam melotot kearahnya. “Sekarang ada bukti? Baru saja apa yang kalian lakukan? Aku sudah membolehkannya pergi, kemudian berbalik dan menangkapnya berkata kalau dia menyerang polisi? *humph* Apakah kita tak bisa menyebabkan luka ini sendiri? Jangan bilang kalau dia tak bisa menggigit kita kembali! Kalau kita tak punya rekaman video, kita tak punya bukti – lalu apapun yang kita katakan sama saja dengan tai anjing!”

“Yayaya.” Pria bersuara kasim itu berkata, dengan terburu-buru menganggukkan kepalanya.

“Di interogasi masa mendatang, rekam semuanya!” Qi YiShan gemetar seluruh tubuhnya. “Aku memberi kalian kekuasaan, dan kalian langsung menyalahgunakannya? Ini seperti memindahkan batu menggunakan kaki dan jari kaki kalian tersandung setelahnya, rasakan itu!”

……

Setelah beberapa orang Xu Yun kembali ke distrik WenHui, mereka semua berpencar. Shan HongNing membawa mobilnya untuk mengantar Xu Yun dan Qin Wan’er kembali ke restoran panacea. Kong Zhong selanjutnya membawa QiangZi dan Xiao Fei, mengirim mereka kembali ke kota gubuk. Lu Feng mengatakan sampai jumpa dan pergi duluan – dia ingin mengambil penadah itu, bajingan tengik itu, dan bertanya kepadanya soal mengkhianati saudaranya. Dia jelas tak ingin memaafkannya.

Setelah Xu Yun dan Qin Wan’er datang kembali ke restoran panacea, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.

“Kau kembali.” Qiu Yan terus menerus menunggu emreka. “Orang-orang itu sudah dibawa pergi?”

Qin Wan’er menganggukkan kepalanya, “Ya, aku menelpon kantor polisi, tak ada ikan yang lepas dari jaring?”

Xu Yun tersenyum hingga matanya sipit. “Kau terlalu meremehkan Qiu Yan. Dengan dia disini, tentu saja tak mungkin ada ikan yang kabur dari jaring.”

Qiu Yan meskipun demikian masih memasang ekspresi dingin dan acuhnya, dan dia tak melanjutkan pembicaraan. Dia berbalik dan pergi keatas. “QingShuang-jie dan GuoGuo sudah pergi tidur, kalian juga harus segera pergi tidur.”

“Mmh, kau juga harus pergi tidur lebih cepat” Xu Yun mengangguk ke Qiu Yan, setelahnya dia menuang dua gelas air, dan memberikan gelasnya ke Qin Wan’er, “Apa kau puas dengan urusan hari ini?”

Qin Wan’er memutarkan matanya ke Xu Yun. “Tentu saja aku tak puas! Kau juga dengan apa yang sudah dikatakan, Jin Biao dan Qi YiShan punya hubungan tapi tiap profesi/pekerjaan punya aturannya sendiri. Kecuali ada situasi dimana kantor mereka gagal menangkap orang-orang itu, aku tak bisa pergi melampau batas distrik untuk menangkap orang. Karena Jin Biao sudah ditangkap oleh yuridiksi kantor polisi lokal distrik Lereng Gunung. Kalau aku masih tetap menginginkannya, itu sama seperti menampar mereka tepat diwajah. Tak peduli apakah masalah ini akan mencuat ke Dewan Kota, orang yang tak punya hak tetaplah aku.”

Meskipun Xu Yun agak tak senang, tapi sebaliknya karena masalah ini apa yang akan terjadi? “Kalau begitu hari ini kita bisa dibilang bermain dengan sia-sia. Selama Jin Biao masih mengirimkan paket ke atasan, kalian polisi yang memperhatikan bukti tak akan punya jalanlain. Juga, dia punya keponakan yang memberinya bantuan/sokongan.”

“Aku tak akan begitu saja melepaskannya.” Qin Wan’er mengeratkan kepalan tangan merah mudanya dengan wajah penuh kebajikan. Setelahnya seolah ia memikirkan sesuatu dia bertanya, “Karena kau telah mengaku kalau kau menghajar mereka, kenapa tak ada luka sama sekali ditubuh mereka?”

Xu Yun mulai mengangkat tangannya, dan melihat sendiri ke kepalan tangannya. Ekspresi wajahnya membuat Qin Wan’er bertanya-tanya, dan dengan senyum yang tak sepenuhnya terlihat ia berkata, “Aku juga tak tau. Mungkin mereka punya kulit tebal dan daging kuat, mereka bisa menerima pukulan.”

Wajah Qin Wan’er tampak curiga. “Apa kau berpikir aku akan mempercayainya?”

“Percaya atau tidak, itu terserah padamu.” Xu Yun menguap cukup lama, “Aku ngantuk, apa kau tak ngantuk?”

Qin Wan’er menaikkan kepalaya dan melihat jam dan sadar kalau sekarang sudah sangat malam, dan dia tak bisa menahan untuk meregangkan tangannya yang pegal sedikit. Kemudian dia memutarkan pinggangnya, membuat dua puncak di dadanya menjadi semakin terlihat. “Omong kosong. Siapa yang tidak ngantuk? Aku benar-benar lelah. Akhir pekan macam apa ini? 18 jam tanpa istirahat.”

“Mau tidur bareng? Hehe.” Xu Yun memicingkan matanya dan melirik Qin Wan’er yang sedang berputar dengan sembrono dan teledor.

“Kau ingin mati?” alis Qin Wan’er agak berkedut sedikit – wajahnya menampakkan tampang ingin membunuh, dan kedua matanya menembakkan sinar dingin.

Xu Yun dengan cepat menghindarinya, “kau terlalu banyak berpikir bukan? Aku hanya bilang kalau ini adalah waktu untuk bangun!”*

*Bangun untuk well… s*ks, itu sih joke-nya

“Xu Yun aku akan membunuhmu!”

“Shh pelankan suaramu, GuoGuo sedang tidur.”

“Bangsat, jangan menggunakan GuoGuo sebagai tameng!”

“……”

Setelah berhasil kabur dari tangan jahat Qin Wan’er, Xu Yun hanya mandi biasa, kemudian duduk bersila di kasurnya. Beberapa hari ini dia merasa kalau ada beberapa perubahan tersembunyi dan beberapa terlihat. Tampaknya sesuai dengan pengalamannya dahulu, ini adalah perasaan seolah dia akan naik tingkat. Dan saat kemacetannya mulai tampak mengendur – itu adalah hari dimana dia akan menembus dan naik tingkatan ilmu.

Meskipun ini adalah pertanda baik, tapi ini juga menyembunyikan pertanda buruk, karena gurunya yang terhormat dulu pernah berkata ke Xu Yun kalau situasi dimana kondisi mentalnya bisa menyadari dia akan menerobos keatas adalah setengah nasib sangat baik dan setengah nasib sangat buruk. Mengetahui di awal kalau dia akan naik tingkat membiarkan orang-orang bisa bersiap sebelum mengatasinya, tapi pengelihatan ini juga bisa berarti kalau dia sudah mendekati akhirnya, dan dia tak akan bisa naik tingkat lagi.

Lebih lanjut ada satu hal lagi: untuk orang-orang yang mempunyai iblis dalam diri yang menekan mereka, akan sangat mungkin hal ini adalah pertanda berakhirnya laju perkembangan ilmu mereka.

Huuu, Xu Yun menghembuskan nafas dalam. Ini berarti dia tak akan bisa menerobos ketingkat berikutnya, dan ini berarti dia akan selamanya berada di titik kemacetan elit kelas-1, dan selamanya tak bisa melangkah dan menjadi elit ultra?

“Sialan, apa aku akan bergantung seperti ini selama sisa hidupku?” Xu Yun tak bisa menahan dirinya untuk mengumpat keras. Kata-kata ini membuat orang-orang yang seumur hidupnya tak punya cara untuk menerobos kemacetan di elit kelas-2 mungkin tak bisa mengontrol emosi mereka.

Karena bagaimanapun, elit ultra diatas dunia ini tak sebanding dengan banyaknya orang yang tersebar, hanya beberapa dan bisa dihitung.


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

One thought on “Wicked Soldier King Chapter 68

Leave a comment