Wicked Soldier King Chapter 65

Chapter 65: Citroen VS Benz S350

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


Mobil Benz hitam berkilau itu dengan cepat mengebut seperti sekilas petir melewati gelapnya malam. Bahkan pembatas jalan yang setinggi 15 cm, dengan menggunakan kerangka mobilnya langsung, pembatas jalan itu dilindas!

Bagaimanapun, Jin Biao sudah mengalami angin dan ombak dalam geng besar. Bukan hanya ia bisa merunduk dan meregang, dalam momen-momen krusial, dia juga harus bisa berlari! Tak peduli seperti apa situasinya, selama dia tak ditangkap dan dipaksa untuk menunjukkan warnanya, dia bisa memperbaikinya nanti. Selama dia bisa mengeluarkan uang, hitam bisa diseka hingga menjadi putih.

Qin Wan’er mengambil senjata apinya dan dengan marah berteriak, “Stop!”

Saat ini, jenis ancaman seperti ini sudah tak berguna untuk Jin Biao – ini adalah China, bukan Amerika. Meskipun dia adalah polisi, dia tak bisa seenaknya menembakkan pistol meskipun ia ingin melakukannya. Jin Biao benar-benar tak mempedulikan perilaku Qin Wan’er, dan dia hanya semakin menginjak dalam-dalam pedal gas di bawah kakinya.

Kalau mereka masih tak mengejar, maka mereka akan kehilangan kesempatan. Xu Yun tak mengatakan apapun, masuk dan menarik QiangZi keluar dari Citroen. Tak menunggu beberapa orang yang ada disana sadar, mesin Citroen itu sudah berbunyi dengan aneh dan mulai melaju.

“Hey! Xu Yun! Tunggu Aku!!” Qin Wan’er berlari untuk beberapa langkah, tapi Xu Yun sama sekali tak punya niatan untuk berhenti.

QiangZi langsung tampak panik, “Mainan rusak itu sudah beberapa kali mengalami banyak perbaikan besar, aku tak tau berapa kali – Yun-ge mengemudikannya seperti itu, aku rasa mesinnya akan meledak ditengah jalan.”

Setelah Lu Feng mendengarnya, dia langsung tertegun – di satu sisi mengisyararatkan menggunakan tangan, dan di satu sisi bergegas menuju mobil. “Lalu apa yang kita tunggu, kejar mereka!”

Shan HongNing dan Kong Zhong, masing-masing juga bergegas pergi.

Tak peduli konsekuensinya, Qin Wan’er ikut dengan Lu Feng dan masuk ke mobil. Wajahnya dipenuhi dengan rasa khawatir, “Pergi! Cepat!”

Lu Feng tak berani tak mematuhinya. Meskipun ini bukanlah kali pertama dia ikut ambil bagian bekerjasama dengan polisi, dia masih agak gelisah – dia tak berpikir kalau dia bisa melakukan hal yang signifikan seperti ini.

Berbagai model kondisi jalan bukanlah masalah untuk Wrangler yang biasa digunakan menyebrang ke Negara lain – sepanjang waktu mereka berjalan ke barat, langsung mengejar jejak Xu Yun. Dibelakangnya, Freelander dan Q5 juga tak berani menunjukkan kelemahan, satu persatu mereka mengikuti dengan dekat dibelakang. QiangZi dan Xiao Fei juga duduk di mobil Kong Zhong, ikut bersama yang lain.

Awalnya di pintu masuk restoran panacea, masih ada ribut-ribut. Saat ini akan tetapi, keadaannya cukup hening hingga seseorang bisa mendengar suara jarum yang terjatuh.

“Jangan bilang kalau ayah ingin mengemudikan mobil bobrok itu untuk mengejar Benz?” GuoGuo tetap diam, menggunakan tangan gemuknya untuk mengetuk pipi kecilnya, “Ai, Aku benar-benar dikalahkan olehnya…”

Ruan QingShuang menggendong GuoGuo dan berkata, “Kalau begitu ayo pergi keatas, kita tunggu ayah dan Wan’er-jiejie oke?”

“Eh?” GuoGuo dengan curiga memutar kepalanya dan melebih-lebihkan, “Mama, apa kau sudah mengakui ayah? Apa kau berjanji untuk menikahinya?”

“Apa kau perlu dipukul pantatmu lagi?” wajah Ruan QingShuang memerah karena kata-kata GuoGuo. Apa mungkin baru saja mulutnya mengatakan sesuatu yang salah….

Dari awal hingga sekarang Qiu Yan tak pergi keluar. Dia merasa kalau restoran panacea yang sangat kecil ini mulai menjadi berbahaya. Kekuatan orang-orang yang mengusik mulai besar dan besar. Ini hampir seperti lingkaran besar – saat lingkarannya menjadi semakin besar, mereka juga akan berhadapan dengan orang-orang yang lebih besar.

Batasan kecil restoran panacea ini sudah mulai berubah menjadi titik tengah kekuatan sisi Selatan HeDong, dan tak disangkah bahkan seluruh orang dari Timur datang untuk mencarinya.

……

Kalau ini terus terjadi, maka keadaan akan menjadi lebih berbahaya – Qiu Yan tau jelas saat ini. bagaimanapun, orang yang dikirim Blue Ghost adalah Crimson Scorpion, dan dia sudah yakin kalau Crimson Scorpion tak akan mencari preman kecil seperti yang dilakukan Leopard untuk menanyakan informasi. Hanya Jin Biao, atau preman setingkat inilah yang punya kualifikasi untuk menjadi mata-matanya.

Tapi Qiu Yan tak melihat apapun di reaksi Jin Biao. Mungkin dia bukanlah orang yang diambil oleh Crimson Scorpion

Anak buah Jin Biao, Liu HuaZi dan Xia Lei sudah bertemu dengan saudara-saudaranya untuk mengejar bosnya. Hal pertama yang mereka pikirkan adalah untuk menghindari orang-orang.

Dan saat itu Qiu Yan membuka pintunya. Setelah beberapa serangan seperti ombak dahsyat dan samudera penuh badai, Liu HuaZi, naga dari JiangNan dan Xia Lei, harimau dari timur laut, mereka berdua dibuat tak sadarkan diri dan tergeletak di tanah oleh Qiu Yan.

Meskipun Qiu Yan pada dasarnya menghabisi mereka, Jin Biao juga bisa jadi adalah mata dari Crimson Scorpion. Dia lebih memilih membunuh 1,000 orang dan salah daripada melepaskan satu orang. Hanya kalau Qin Wan’er menangkap orang-orang ini, maka ia akan merasa lebih aman. Meskipun membunuh orang-orang ini akan lebih aman, bagaimanapun Qiu Yan bukanlah jenis iblis haus darah yang membunuh orang seperti orang yang menyabit rami untuk dipanen.

Selama polisi membawa mereka pergi, bahaya tersembunyinya kurang lebih akan hilang.

……

Xu Yun menginjak pedal gas-nya sepenuh tenaga. Citroen itu hampir menjadi logam tak berguna, apa lagi mobil ini hanya bisa menggunakan 4 gigi, tapi tak disangka masih bisa melaju sekencang 130km/jam. Suara mesinnya benar-benar tak normal, tapi Xu Yun tak punya waktu untuk memikirkan hal ini. dia harus menangkap bajingan Jin Biao di depannya sebelum mobilnya berubah menjadi rongsokan.

Tak peduli bagaimanapun orang bilang, Mercedez Benz S350 Jin Biao berharga beberapa ratus ribu yuan. Melaju dengan kecepatan 130 bisa dilakukan dengan enteng dan santai. Tapi bagaimanapun, dia sedang berada di perkotaan. Dengan begitu banyaknya mobil dan orang-orang, melaju sekencang itu dan mencari mati hampir tak ada bedanya.

Jin Biao yang sangat menghargai hidup dan mencintai uang pertama-tama tak ingin terluka, dan kedua ia tak ingin mobilnya tergores, jadi dengan sangat cepat dan dan kasar Citroen itu bisa mengejarnya. Dengan mata yang melihat kilauan dua lampu depan Citroen lesu saat sedang mengemudi dan mobilnya mulai terlihat di kaca spion, Jin Biao tak berani lagi menurunkan rasa waspadanya.

Saat lampu menjadi hijau, Jin Biao langsung berbelok ke kiri, bergegas kembali ke wialayah Tepian Lereng Gunung menggunakan jalan bebas hambatan.

Xu Yun tak ragu – dengan menggunakan belokan drift, dia mengikuti Jin Biao. Teknik drift yang digunakan benar-benar menakjubkan. Kalau direktur Hollywood Justin Lin melihat hal ini, maka di masa mendatang “Fast and Furious” 8, 7, 9, 10 pasti tak akan menghemat biaya untuk menyewa dirinya!

Setelah mereka masuk jalan bebas hambatan, Jin Biao akhirnya mulai menemukan keunggulan Benz miliknya, dengan mudah ia bisa melampaui kecepatan 130km/jam! Dia tak peduli mengenai kamera perekam keepatan – saat ini yang terpenting adalah melarikan diri.

Pedal gas Xu Yun benar-benar sudah sangat dalam. Tiba-tiba kecepatannya turun tajam, dan mobilnya tiba-tiba mengeluarkan asap tebal, Xu Yun terus menerus menginjak dengan ganas pedal gas-nya. Dan kecepatannya mulai naik dengan cepat, mobil rongsok Citroen itu seperti dentuman besar kecil, dan dengan itu langsung melaju kencang!

Bahkan kalau ia memakai mobil yang lebih baik, menggunakannya seperti ini berarti ia berani membuangnya. Lagipula mobil ini sudah rongsok, dan Xu Yun juga tak peduli – menggunakan teknik yang tak biasa, mobil Citroen rongsok itu bisa melaju sekencang 150km/jam!

Awalnya Jin Biao berpikir kalau dia bisa dengan tenang dan mudah kabur, tapi mobil Citroen itu tak disangka memaksakan diri dengan mesin yang menjerit untuk mengejarnya! Hampir seperti pantat yang mengeluarkan asap putih! Tak menunggu reaksi dari Jin Biao, Citroen Xu Yun sudah berada di sisi Benz S350 Jin Biao, dan tanpa perasaan waswas Xu Yun langsung menabrakkan mobilnya ke Benz Jin Biao!

Bang! Dua mobil bertabrakan, mengeluarkan percikan! Xu Yun menggunakan seluruh usaha untuk mengontrol setir mobil yang kacau agar badan mobilnya tetap stabil.

Jin Biao yang takut menggunakan kedua tangannya untuk menggenggam erat setirnya, sekali lagi mencoba melaju lebih kencang agar bisa kabur.

Semua pengemudi tau, meskipun mobil mewah punya performa yang bagus, tapi setelah menabrak, menggunakan akselerator pun akan lamban. Kecepatan kendaraannya pasti tak akan secepat awalnya, karena bagaimanapun ini bukanlah mobil sport.

Xu Yun melihat kalau Jin Biao masih ingin kabur, dan tanpa mengatakan apapun dia langsung menabraknya lagi!

Bang!

Dua mobil itu bergoyang beberapa saat, tapi tetap berada dalam kecepatan tinggi dan melaju kedepan.

Seriusan? Xu Yun tak begitu paham. Bukankah Benz punya delapan airbag? Tak disangka setelah menabrak, airbagnya tak keluar! Ini bukanlah brand mobil domestik kecil, keamanan bukanlah masalah kan?

Xu Yun berpikir kalau menabrak Benz ini akan memicu airbag-nya – kalau seperti itu Jin Biao tak akan punya jalan untuk terus kabur.

Benda ini benar-benar tak bisa dipercaya. Jin Biao pernah sekali duduk dibelakang mobil ketika sedang mabuk dan langsung terkejut saat muncul airbag tiba-tiba. Setelah insiden itu, ia melepaskan semua airbag keselamatan dari mobilnya!

Jin Biao dalam hati berteriak gembira – dia tak berpikir kalau kali ini keputusan yang ia ambil akan membantunya dalam kondisi krisis. Kalau airbag tiba-tiba muncul saat ia menabrak, maka dia akan dijatuhkan disini!

Di jalan bebas hambatan itu dua mobil melaju diantara mobil-mobil yang berjalan pelan, menakuti banyak orang yang berada di dalamnya. Tak ada satupun orang yang berani menyinggung orang yang berani mempermainkan hidupnya dengan mengemudi seperti ini.

Setelah mobilnya menginjak angka 160, Jin Biao tak berani untuk menambahkan kecepatan lagi. Di hari biasa dia punya supir, dan dia sangat jarang mengemudi sendiri. Kenyataannya kemampuannya benar-benar biasa; bisa mengemudikan mobilnya sekencang ini, dia sudah sangat panik dan pikirannya sudah kacau. Bahkan kaca pengaman terbaik tak mungkin mengurangi kepanikan dalam jiwanya.

Hanya dengan perbedaan kecepatan 10km/jam, Jin Biao bisa membuat jarak antara Xu Yun, tapi ini bukanlah hal yang sederhana. Xu Yun sudah menghabisnya seluruh tenaganya. Dia hanya bisa menggunakan kecepatan tertinggi untuk tetap menjaga jarak agar tak terlalu jauh.

Untungnya nyali mengemudi Jin Biao tidaklah besar – beberapa saat setelah ia membuat Xu Yun jauh, karena nyalinya bergetar, dia mulai menginjak rem dan membiarkan Xu Yun mengejar.

Dua mobil ini dalam satu tarikan nafas sudah berjalan sepanjang 30km, dan langsung berada di batas antara distrik WenHui dan distrik Lereng Gunung! Jalan melengkung di depan akan membuat mereka sampai di distrik Lereng Gunung.

Jin Biao dengan Benz yang hampir dicukur habis akhirnya kembali ke wilayah distrik Lereng Gunung-nya, tapi dia masih tak bisa bernafas lega, karena mobil Citroen bobrok Xu Yun yang mengikutinya dan tak menyerah masih dibelakangnya.

Jin Biao hampir menjadi gila karena dia tak memperhatikan beberapa persimpangan/titik potong dan langsung melaju melewatinya, langsung belok ke kiri di hadapan lampu merah dan melaju kencang. Kap mobilnya menyerempet dua mobil lain yang membuatnya takut hingga seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.

Persimpangan ini benar-benar dipenuhi dengan banyak mobil – masih ada lima atau enam detik sebelum lampu merahnya berubah – Xu Yun dipaksa untuk menginjak rem dengan suara *bam*

Akan tetapi, saat ia menginjak rem, mesin Citroennya meledak dengan bang dan akhirnya berhenti berbuni, seolah ada orang segendut 300 pound mendudukinya dan mengeluarkan kentut padat. Xu Yun terkejut, dan seperti kursi pengemudi yang sedang didudukinya, dia agak gemetar.

Ah tai! Keluar api! Xu Yun mengumpat, dan dengan cepat memutar kuncinya untuk melawan api., *chugchugchug cough…..chugchugchug cough….*

Sudah berakhir, mobil ini sudah hancur.

Xu Yun mengangkat pandangannya, melihat Jin Biao mengemudikan Benz hitamnya hampir hilang dari pandangannya. Kalau dia membiarkan Jin Biao pergi, maka semuanya akan sia-sia! Tanpa ragu, dengan satu tendangan di pintu, mobilnya langsung bergerak ke sisi jalan – puluhan pengendara sepeda onthel yang lewat menjadi sangat kaget.“Cantik, aku pinjam sepedamu sebentar.” Xu Yun tak peduli apakah ia mau atau tidak, langsung mengambil sepedanya dari tangan perempuan iut. “Pergi ke distrik WenHui dan cari aku! Aku pasti akan mengembalikannya kepadamu!”

“Ai! Hey! Maling! Bangsat, berhenti!”

Xu Yun tak lagi mempedulikan gadis dibelakangnya yang berteriak halus, dan dengan keras kepala mengayuh sepedanya untuk mengejar. Hanya karena aksi ini dan gadis yang sedang mengamuk itu ada bersama tim pesepeda, semangat orang-orang tiba-tiba bergetar penuh dengan gairah.

“Kejar dia!” kapten mereka memberi perintah, dan puluhan orang seolah mereka gila langsung menerabas lampu merah untuk mengejar.

Tapi barisan panjang sepeda seperti naga sepeda hanya bisa menggambar sehelai benang di lanskap pemandangan kota yang hidup. Tak peduli kalau mereka mengayuh sepedanya hingga memuntahkan darah, mereka hanya bisa melihat sepeda rekan setim-nya yang diambil perlahan pergi menjauh.


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

One thought on “Wicked Soldier King Chapter 65

Leave a comment