Wicked Soldier King Chapter 56

Chapter 56: Ge Sangat Terbuka

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


 

Sebuah mobil Lexus putih di distrik WenHui pergi ke lingkungan kelas atas yang disebut Waterfront Courtyard, dan diikuti oleh Toyota Prado gagah berwarna hitam yang juga masuk kedalam.

Dengan royal, Weng Qing keluar dari mobilnya. Dengan mata yang penuh dengan cinta, dia melihat kebelakang. Dari Prado hitam keluar seorang yang berpakaian sok seperti pangeran kecil yang manja. Seluruh tubuhnya mengenakan pakaian yang mewah seperti sebuah ledakan – rambutnya dikeriting dengan sempurna, dia memakai tindik, gelang, dan kalung besar. Apapun yang bisa dipakai oleh tubuh, dia memakai semuanya, dan tampak seperti peniru Visual Kei.*

*oke Visual Kei, gak paham. Cari tau di google yah XD

“Ibu, apa kau benar-benar ingin menaklukkan sisi selatan kota HeDong?” ketika keluar dari mobil, pesolek itu tertawa dan berjalan kearahnya. Seperti gadis yang polos, dia bersandar ke sisi Weng Qing.

Weng Qing tersenyum lebar – kepada anaknya (laki) disampingnya ia berkata, “Tentu saja, menempatkanmu sebagai pimpinan di sisi selaan HeDong selalu menjadi rencanaku. Dengan ini kekuatan kita di kota HeDong akan meningkat hingga 40%. Aku ingin melihat siapa yang berani melawan kita saat itu.”

Pria yang tampak seperti playboy itu tertawa pahit. “Aku? Ibu, kau tak mencari alasan untuk menendangku keluar dari rumah bukan?”

Weng Qing memandangi anaknya, dan tampak agak kecewa karena besi tak menjadi baja, dia dengan pelan berkata, “setelah Fan NanJie ditangkap di distrik tenggara, tak ada yang punya pengaruh besar. Aku awalnya berpikir kalau kesempatan untuk memperbesar pengaruh kita sudah tiba, tapi kemudian aku mendengar ada pemain baru yang keluar entah darimana. Bertanya-tanya siapa gerangan tak disangka kalau itu adalah dia (perempuan).”

“Siapa?” pesolek itu menaikkan alisnya, ekspresi di wajahnya tampak penasaran. Dari saku celananya dia menarik rokok, dan dengan santai menyalakannya.

Weng Qing melihat kalau anaknya sama sekali tak peduli merasa agak kesal. “Apa kau masih ingat saat aku ingin masuk ke wilayah tenggara, aku membeli properti?”

“Mmmh, aku ingat.” Dia menggangguk. Seluruh wajahnya tampak bernostalgia dan tak rela. “Tahun lalu, bukankah kau menyewakannya ke seseorang? Hei hei ibu, aku pergi denganmu, tentu saja aku mengingatnya…..”

Weng Qing sekali lagi memandangi putranya. “Tampaknya kau juga mengingat wanita yang menyewa tempat itu kan?”

Playboy itu sama sekali tak membantahnya, dan tanpa rasa malu dia membacakan sebait puisi, “*Guan guan* Pekik osprey*, di pulau penuh sungai; seorang nona cantik dan berbudi luhur akan cocok dengan pria sejati. Aku benar-benar menyukainya. Bu, kalau bukan karena kau menahanku saat itu… aku pasti sudah…..”

*sejenis burung, google deh ~

Weng Qing menjadi marah, dan playboy itu tak lagi melanjutkan kata-katanya.

“Aku memberitahumu, kalau sekarang perempuan itu ingin menjadi pemimpin dari wilayah tenggara.” Weng Qing tertawa dingin, “Apa kau masih berani merendahkan dia?”

“Apa?” wajah playboy itu berubah, dan menyembunyikan ekspresi meremehkannya yang tadi. “Kau berkata kalau perempuan itu ingin menaklukkan sisi selatan HeDong? Bu, apa kau salah terka? Apa benar perempuan itu, yang wajahnya tampak lemah?”

Weng Qing mengejek. “Aku juga berharap kalau itu adalah kesalahan, tapi hari ini aku pergi kesana. Restoran panaceanya sedang merayakan pembukaan kembali. Semua orang dengan sedikit bakat di Selatan HeDong datang untuk memberi selamat padanya, termasuk Tiga Harimau Kota Selatan.”

Playboy itu mendengar hal ini, tertawa dingin. “Tiga Harimau Kota Selatan… hmph, menurutku mereka lebih seperti Tiga Anjing Kota Selatan.”

“Besok aku ingin kau mengambil tempat itu untukku.” Weng Qing dengan pelan berkata, “Ingat, mulai sekarang wilayah selatan HeDong adalah wilayah kita. Kalau besok ada yang berani ikut campur, beritahu mereka kalau Jin Biao juga punya anak yang garang bernama Jin WenWu!”

Wajah playboy itu menunjukkan senyum yang seolah dunia ini hanyalah keanehan. “Bu, jangan mengatakan hal seburuk itu. aku masih belum punya pacar.”

“Hari ini aku akan tinggal disini. Urus kesibukanmu sendiri, dan besok pagi aku akan menelponmu.” Weng Qing dengan pelan berbicara, kemudian tak lupa ia mengingatkan. “Malam hari istirahat dengan baik, jangan mengikuti shifu-mu yang mengamuk sepanjang malam.”

Jin WenWu tersenyum hingga matanya sipit. “Aku tau bu.”

Tubuh besar dari mobil Prado akhirnya pergi, dan Weng Qing berbalik untuk masuk kedalam. Properti-nya yang ini sama seperti properti yang lain, semuanya dibeli olehnya dua tahun yang lalu. Dua tahun sebelumnya, dia sudah punya niatan untuk memperbesar pengaruh mereka di Selatan HeDong.

Akan tetapi, untuk mengusik bos wilayah yang sudah memiliki pondasi bertahun-tahun seperti Wang ShunXi, dan juga mencegah Fan NanJie yang baru dan berkembang yang menggunakan kekerasan untuk mengurus semua hal – membuat Weng Qing tak punya kesempatan sepanjang waktu. Awalnya ia ingin Jin Biao diam-diam menyokong Fan NanJie, ingin menjadikan Fan NanJie menjadi boneka mereka – tapi siapa sangka kalau Wu Lei dari barat dan Ma PingHai dari Utara juga diam-diam mendukung Fan NanJie.

Awalnya Weng Qing sudah menyerahkan ide untuk melahap distrik tenggara, tapi tak disangka Wang ShunXi dan Fan NanJie, keduanya sudah ditangkap bergantian dengan cepat – dia berpikir kalau Su YanQing akan berdiri dan mempertaruhkan benderanya untuk mengontrol seluruh distrik tenggara, tapi dia tak berpikir kalau perempuan itu bahkan tidak membuat suara sama sekali.

Kemudian dalam waktu seminggu, nama Ruan QingShuang menyebar keseluruh kota HeDong. Tak peduli bagaimanapun, Weng Qing masih tak percaya kalau perempuan lemah yang menyewa tempatnya tahun lalu bisa berdiri dan menjadi Kakak besar dari sebuah pasukan….

Kalau seperti ini, maka jangan salahkan dia, Weng Qing, karena tak penuh kasih. Kalau dia inign menaklukkan kota HeDong, dia harus pertama-tama merebut distrik selatan WenHui dan HongNan kota HeDong!

……

Malam itu Ruan QingShuang praktis tak bisa tidur. Otaknya masih memutar kejadian diantara celah pintunya. Dia paling khawatir kalau GuoGuo menemukannya. Bagaimana kalau dia tiba-tiba membongkar kelemahannya, dan dihadapan banyak orang menyebutkan kejadian ini? kalau seperti itu dia pasti akan terlalu malu untuk bertemu dengan orang-orang.

Malam ini, Ruan QingShuang berbalik dan terempas diatas kasur. Di dalam hati ia hanya bisa berdoa kalau besok pagi GuoGuo bisa melupakan semua yang terjadi malam ini.

Dengan insomnia semalaman, Ruan QingShuang akhirnya bisa tidur sebentar pada pukul 5 pagi. Hasilnya, saat ia pergi tertidur, dia bahkan tidak tau kapan GuoGuo sudah melompat dari kasur.

Untungnya, Ruan QingShuang masih tak sadar, kalau tidak dia pasti ingin melakukan bunuh diri.

Setelah GuoGuo bangun dan membasuh muka, hal pertama yang dia lakukan adalah berlari untuk mencari Xu Yun. “Ayah, aku punya suatu hal yang bisa kukatakan padamu, tapi kau harus memberiku 100 yuan sebagai biaya informasi.”

“Uh, gak masalah.” Xu Yun mengambil 100 yuan dan memberikannya pada GuoGuo. Dia memang tertarik dengan informasi yang dimiliki anak ini.

GuoGuo dengan gembira mengambil uangnya, kemudian melihat ke sekitar beberapa saat dan melihat tak ada siapapun, dia berkata pada Xu Yun, “Ayah, kemarin malam setelah kau mandi dan keluar telanjang, mama melihat semuanya. Mama menjadi sangat senang dia bahkan tak bisa tidur sepanjang malam.”

“……”

Xu Yun tak sadarkan diri hingga setengah hari, apa informasi ini benar-benar setimpal dengan 100 yuan? Tapi…. Ini benar-benar buruk. Dia sudah berhati-hati tapi masih ada seseorang yang bisa melihatnya?

“Jangan bilang ke mama. Kemarin dia ngelantur saat tidur dan mengancamku untuk tidak mengatakan seenaknya.” Dengan dihantui ketakukan GuoGuo menepuk dadanya – dengan ekspresi yang tampak seolah hidupnya penuh dengan penderitaan dan kerja keras, “Dapat 100 yuan dengan mudah…”

‘terlalu mudah untukmu kan?’ beberapa kata ini tak dikatakan Xu Yun dengan keras – dia menarik GuoGuo kesampingnya. “GuoGuo, aku akan memberimu 100 lagi. Mulai sekarang, jangan katakan ini pada siapapun, gimana?”

GuoGuo menggelengkan kepalanya dengan senang. “Gak mau. Kalau seperti itu aku akan rugi. Dengan gosip seperti ini, aku rasa Wan’er-jiejie dan Qiu Yan-jiejie pasti mau mengeluarkan 100 yuan untuk mendengarnya.”

Dasar curang! Haruskah aku bilang kalau kau punya indra pebisnis yang baik, atau kau terlahir dengan bakat menjadi paparazi? Xu Yun hanya ingin memecahkan kepalanya di dinding dan memuntahkan semua isinya.

Tentu saja, tak mungkin Qiu Yan tertarik dengan gossip seperti ini. setelah dia siap, dia melihat jam, dan keluar dari kamarnya. Dengan jelas dan ringkas, pada GuoGuo ia berkata, “Sudah waktunya. Ayo pergi kesekolah.”

“Qiu Yan-jiejie, aku punya sesuatu yang ingin kukatakan padamu.” GuoGuo mengulang kata-kata yang dia pakai ke Xu Yun…

“Tak tertarik.” Qiu Yan langsung menolaknya. Bukan karena dia tak memberi muka pada GuoGuo, tapi karena baru saja di kamar dia juga sudah mendengarnya. Siapa yang menyuruh GuoGuo untuk mengatakannya tanpa memelankan suara sama sekali?

Mereka berdua pergi keluar dari restoran, kemudian Qin Wan’er memegangi perutnya dan berlari keluar dari kamar mandi dengan penuh tawa. “Hahaha, Xu Yun, kemarin tak disangka kau sudah dilihat oleh QingShuang-jie! Hahaha, aku ingin tau bagaimana kau bertingkah mulai sekarang.”

Xu Yun mengejek, dan membantah, “Kenapa Kakek besarmu ini harus takut kalau dilihat seseorang? Kenapa, hm? Bukannya karena kau tidak melihat kau jadi iri? Kalau kau mau melihatnya bilang saja, ge orangnya sangat terbuka.”

“Enyah!” Qin Wan’er langsung melempar handuk di tangannya. “Kau lebih baik memikirkan cara untuk bertahan melawan nona tanah itu!”

Xu Yun menghindarinya kesamping. “Benar, nona tanah itu tampak serius. Apa kau tak mengenalinya?”

“Gak, gak kenal.” Qin Wan’er menggelengkan kepalanya. Timur kota HeDong dibagi dibawah pengawasan kantor polisi distrik Paviliun Tenang dan kantor polisi distrik Sisi Timur. Qin Wan’er hanya tau kalau bos preman kota HeDong bernama Jin Biao, tapi tak tau kalau Weng Qing adalah istri dari Jin Biao.

Xu Yun mengangkat bahunya, “Kalau begitu aku terpaksa mengurusnya sendiri.”

Qin Wan’er tak paham apa maksud Xu Yun, dan terlalu malas untuk mempedulikan apa yang akan dia lakukan. Karena dia tak tau siapa Weng Qing, dia tak berpikir kalau situasinya akan mengarah pada sebuah masalah.

Setelah Qin Wan’er pergi bekerja, pengirim sayuran datang. Xu Yun sesibuk hari biasanya. Tau kalau Ruan QingShuang tak tidur dengan baik, dia tak punya niat untuk membangunkannya. Mungkin untuknya ini adalah yang terbaik. Kalau dia masih tertidur dia tak akan kepikiran tentang masalah pindah atau tidak.

Sebenarnya Ruan QingShuang sudah terbangun. Bahkan meskipun malam itu dia tak istirahat dengan tenang, dia sudah bangun pukul 8 pagi. Dia tak meninggalkan kamarnya karena dia tak tau bagaimana caranya mengatasi masalah ini – kalau mereka tak pindah, apa yang akan Bibi Weng lakukan?

Awal tahun lalu saat Ruan QingShuang menyewa tempat ini, dia tau kalau Weng Qing bukanlah orang yang sederhana. Saat ia pergi untuk menemui Weng Qing, Weng Qing membawa 4 orang. Masing-masing dari mereka punya tato naga dan harimau, dan disampingnya dia juga punya playboy kecil – yang sepanjang waktu selalu mengejeknya.

Saat itu, Ruan QingShuang hanya tau kalau Weng Qing adalah perempuan dari BeiJing – tapi karena dia menyukai tempat ini, dan harganya masuk akal, dia menggertakkan giginya dan menyewanya untuk dua tahun. Tak disangka sebelum bahkan satu tahun, Weng Qing ingin mengambil kembali tempat ini.

Dengan cepat, sesuatu yang akan datang akhirnya datang. Meskipun Ruan QingShuang selalu berdoa agar Weng Qing melepaskannya, tapi dia tetap mendengar suara dari lantai bawah.

Dibelakang Lexus putih ada beberapa jenis mobil, dan semuanya parkir di tempat terbuka di depan restoran panacea. Weng Qing masih memakai pakaian mahal yang sama, hanya saja di sampingnya ada pemuda yang aneh. Di belakangnya ada puluhan pria besar garang dan seperti harimau.*

*buset kalo nggambarin orang ada-ada aje .-.

Weng Qing berjalan ke dalam restoran yang baru saja direnovasi dengan sedikit familiar. Berdiri didepan meja resepsionis dan menunggunya adalah Xu Yun dengan senyum tipis.

“Tampaknya kau tak bersiap menuruti keinginanku dan pindah?”

Xu Yun mengangguk, dan mengembalikan senyuman kepadanya. “Bibi, bukankah sudah kubilang sebelumnya? Kontraknya belum habis jadi kami tak akan pergi. kalau kau ingin tempatmu tampak seperti semula, saat kontraknya habis tentu saja kami akan mengubahnya.”

“Hei hei, apa tak ada seorangpun yang memberitahumu untuk tak bicara seperti itu pada ibuku?” Jin WenWu dengan wajah penuh senyum aneh dengan menghina melihat Xu Yun dan berkata, “Kau berani bicara seperti itu pada ibuku, kau benar-benar akan mati dengan sangat menyakitkan….”


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

One thought on “Wicked Soldier King Chapter 56

Leave a comment