Wicked Soldier King Chapter 12

Chapter 12: Berlari Sendirian

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


Perkiraan Xu Yun tidak salah sama sekali – Qiu Yan bersembunyi di tempat yang tidak terlalu jauh dari restoran panacea setiap waktu. Gak kaget dia bisa membantu mengalahkan preman tadi siang. Siapa yang bakal menyangka kalau Violent Fox akan memiliki rasa sayang yang begitu dalam kepada seorang gadis kecil?

Setelah Xu Yun balik ke rumah, dia tidak repot-repot melakukan teknik bernafasnya, dan malah mengeluarkan paket infanteri berwarna biru abu-abu dibawah tempat tidurnya. Xu Yun membukanya, dan didalamnya ada banyak jenis obat-obatan.

Dengan cepat dia menemukan botol porselen berwarna emas-ungu. Baru saja dia mengetahui kalau YinTang* Qiu Yan sudah menghitam dan dia kekurangan vitalitas. Mungkin hanya benda ini lah yang bisa membantu nya untuk tetap hidup. Kalau bukan untuk GuoGuo, Xu Yun tidak akan memberikan barang berharga ini untuk orang yang pernah mengguncang Underworld seperti Violent Fox.

*YinTang adalah titik tekanan diantara mata. Kalau itu menjadi gelap tandanya ada suatu kerusakan di fisiognomi yang berarti kematian sudah mendekat. Yintang juga punya fungsi lain, sebagai titik akupuntur.

Setelah keluar rumah, Xu Yun dengan cepat sampai ke hotel kecil berlantai tiga tempat Qiu Yan tinggal. Langkahnya dengan lembut menekan lantai, kemudian langsung melompat ke lantai tiga jendela koridor hotel. Semua rangkaian gerakannya seperti awan yang bepergian dan air yang mengalir, pelan dan tanpa suara!

Lantai tiga hotel itu punya 10 kamar lebih dengan orang didalamnya. Xu Yun melangkah tanpa suara ke pintu pertama, mendekatkan telinganya ke pintu.

“Ahhh! Ayah, lebih cepat ah, lebih cepat ah! Mmmm ahh!”

“Mmh ah mmh ah mmh ah!”

Ughh! Melakukan hal ini hingga mabuk! Dan bahkan gak menghiraukan orang di kamar sebelah mendengarkannya! Xu Yun mengumpat diam-diam, menggosok telinganya kemudian pergi ke kamar kedua.

“~Hghhhh…fffff…hghhhhh…..ffffff”

Suara orang mendengkur terdengar seperti gemuruh halilintar! Tidur seperti orang mati, tak heran kamar sebelah bisa mendesah segila itu dan tak menganggunya sama sekali.

Xu Yun langsung pergi ke kamar ke tiga. Mendekatkan telinganya ke pintu, dia tidak mendengar sedikitpun suara. Ini adalah keheningan yang membuat orang merasa ketakutan!

Di pintu tergantung tanda “Jangan mengganggu”. Kalau bukan karena orang yang menyewa memiliki hubungan gelap, berarti orang di dalam kamar sedang memakai narkoba. Namun kedua jenis orang ini tidak mungkin punya keahlian untuk menyembunyikan nafasnya. Kemampuan untuk mengontrol nafas mereka hingga setinggi ini, kemungkinan besar hanya Violent Fox Qiu Yan yang bisa melakukannya.

“Aku tau kamu didalam.” Xu Yun tersenyum hingga matanya sipit. “Aku punya sesuatu untukmu. Kalau kau merasa ini berguna kamu bisa mencobanya.”

Didalam benar-benar hening, tak ada yang menjawab. Rubah ini benar-benar waspada. Kalau dia terus seperti ini, meskipun Xu Yun punya tangan ajaib dia tidak akan bisa membantu menyembuhkannya.

Xu Yun menyandarkan pundaknya ke pintu kamar. “Aku hanya punya niat baik, jangan menganggap aku ingin mencelakaimu.”

Di dalam kamar, tak ada reaksi sama sekali.

“Aku melakukan ini hanya karena aku terhubung dengan GuoGuo.” Xu Yun tidak punya pilihan lain. Bukankah ini seperti pepatah memberikan wajah hangat ke kentut dingin orang lain yang legendaris?*

*maksudnya memberikan kebaikan tapi diacuhkan oleh orang yang di baiki.

Sama seperti sebelumnya, tak ada seorangpun yang merespon Xu Yun dari dalam.

“Baiklah, aku tidak akan memainkan seruling untuk sapi* lagi.” Xu Yun mengeluarkan botol kecil dari sakunya, dan menaruhnya di lantai. “Aku menaruhnya di pintu untukmu, kalau kau percaya padaku ambil dan pakailah. Tapi, obat ini hanya bisa membantumu memperpanjang hidupmu. Kalau kamu terus menunda pengobatanmu, pada akhirnya gak mungkin kamu bisa bertahan hidup.”

*Pepatah yang artinya sama seperti pepatah diatasnya.

Setelah selesai berbicara, Xu Yun tidak membuang waktu lagi. Berbalik, dia langsung pergi.

Setelah Xu Yun melompat keluar dari hotel kecil itu, kamar yang benar-benar hening itu membuka pintunya sedikit.

Qiu Yan yang cantik nan dingin berdiri di pintu tanpa ekspresi di wajahnya. Dengan jarinya yang ramping, dia mengambil botol obat yang ditinggal Xu Yun dan membawanya ke dalam kamar. Apa Xu Yun benar-benar menghargai hubungannya dengan GuoGuo? Atau dia hanya mengasihani orang yang hampir mati?

Qiu Yan perlahan membuka botol obat itu, dengan kehati-hatian tinggi dia mengaduk pucuk botol dengan jarinya. Suatu aroma yang berat dan tidak bisa memasuki hidungnya. Pandangan yang awalnya dingin dan hati-hati seketika menjadi sangat kaget!

“Pil 9 Treasures Revival!?” seru Qiu Yan, bagaimana bisa pria itu memiliki obat yang berharga dan terkenal ini!

Qiu Yan tidak peduli dengan hal lain lagi, dia langsung membuka pintu kamar. Dengan langkah yang cepat, dia berlari ke bagian pojok koridor, jendela disana terbuka lebar. Saat ini tidak ada cara untuk tau kemana Xu Yun telah pergi.

Qiu Yan melihat obat berharga yang bisa memperpanjang hidup ditangannya. Rasa penasarannya ke Xu Yun lagi dan lagi terus bertumbuh.

Setelah distrik WenHui menerima panggilan dari Qin Wan’er yang meminta bantuan untuk kasino yang telah runtuh, Deputi inspektur Ma langsung datang kesana!

Setelah cepat-cepat pergi ke tempat kejadian dia beberapa orang sangat terkejut! Deputi Inspektur Ma sudah berumur 40 tahun, tapi ini adalah kasus terbesar yang pernah dia lihat dalam hidupnya!

“Qin, kali ini kau benar-benar melakukan kerja hebat di tempat ini!” Deputi inspektur Ma tak bisa menahan pujiannya. “Siang ini kau menangkap banyak sekali pelanggar hukum, sekarang kau menemukan sarang perjudian ilegal. Aku malu karena tak bisa melakukan hal sepertimu.”

“Ini semua karena kepemimpinanmu Deputi Inspektur!” si kecil Wu didekatnya menyanjung. “Dibawah kepemimpinan mu Wan’er-jie bisa mendapatkan prestasi yang baik!”

“Hahaha, kau ini, kau tidak boleh berkata seperti itu, hati-hati kalau Inspektur Liu dan Instruktor Chen mendengarnya!” Deputi Inspektur Ma tau kalau posisinya masih 3 tingkat lebih rendah. “Mulai saat ini kau harus belajar dari si kecil Qin, sedikit bicara, banyak bekerja!”

“Ajaran yang diberikan Deputi Inspektur Ma benar-benar terbaik!” kata si kecil Wu, dia mengangguk dan tersenyum.

Qin Wan’er tidak pernah mencium pantat orang lain, jadi dia tak mengatakan apa-apa tentang topik itu. “Wu, cepat kembali bekerja. Banyak sekali bukti yang menunggu untuk dibawa kembali.”

“Tentu saja!”

Kecil dan besar, 110 barang yang digunakan untuk berjudi dan 23 pelaku dibawa semua ke kantor polisi, tentu saja termasuk pencuri pemecah jendela Lu Bao!

Deputi Inspektur Ma memberi perintah kalau malam ini juga di pengadilan tindak kekerasan, mereka harus memberikan hukuman yang pantas untuk para pelaku kejahatan ini! Tapi, karena Qin Wan’er telah memberikan jasa, malam ini dia bisa pergi ke rumah dan istirahat, meninggalkan teman petugas nya bekerja.

Qin Wan’er sebenarnya agak lelah – dia juga tidak punya tenaga untuk mengikuti pengadilan. Jadi dia mematuhi pimpinan dan bersiap untuk pergi pulang dan istirahat. Tapi, saat Qin Wan’er menunggu lampu merah di jalan BoWen, tiba-tiba sebuah tas jatuh dari langit dan menimpa dirinya!

Ada orang yang mencurigakan mengikuti Qin Wan’er – kedua tangannya (Qin Wan’er) tiba-tiba dipegang oleh seseorang! Tak peduli seberapa banyak dia meronta, dia tetap tidak bisa lari dari nasibnya dan diikat! Memperhatikan sekitar, dia mendengar beberapa suara orang berbicara, dan dia di lempar ke dalam mobil.

Kalian semua berani menyerang petugas polisi!” Qin Wan’er geram dan berteriak!

Tapi yang menjawab dia adalah pisau dingin yang ditempelkan ke lehernya. “Jangan banyak bacot! Terus kenapa kalau kau petugas kepolisian? Meskipun kau raja, ayahmu ini masih tetap berani untuk menyerang!”

Qin Wan’er tau kalau dia diserang oleh anak idiot yang tidak takut mati, jadi dia tak berkata apa-apa lagi. Dulu waktu masih di akademi kepolisian, seorang instruktur pernah berkata kalau mereka menjumpai situasi seperti ini, mereka harus menenangkan diri, kemudian menenangkan diri lagi. Hanya dengan tenang mereka bisa memikirkan cara untuk mengatasi hal seperti ini!

Mobil itu pergi sekitar setengah jam lalu berhenti.

“Klik”. Qin Wan’er mendengar suara pintu mobil dibuka

“Bos, aku membawa orangnya.”

“Ah.” Suara kasar yang tampak jahat dan dingin terdengar .

Qin Wan’er merasakan sakunya kosong. Handphone miliknya telah diambil oleh seseorang.

Tidak lama, pria yang kasar dan dingin itu tertawa. Membawa ponsel Qin Wan’er dia menelpon nomer seseorang.

……

Xu Yun baru saja pergi dari tempat sembunyi Qiu Yan di hotel kecil saat dia menerima telpon dari Qin Wan’er. Dia merasa bingung dalam hatinya. “Ada apa, mau mengajakku keluar makan untuk berterima kasih?”

“Haha, aku benar-benar ingin berterima kasih padamu.” Suara kasar yang agak buas dan dingin menjawab

Xu Yun sedikit takut. Kenapa ada pria di ponsel Qin Wan’er? Indra ke-6 nya memberi tau kalau sesuatu yang buruk akan terjadi. “Siapa kau?”

“Qin Wan’er ada di tanganku. Kalau kau tidak mau terjadi apa-apa padanya, kau harus lebih sopan padaku.” Suara kasarnya semakin lama semakin tajam. “Kau berani menyentuh kasino milik Ayahmu. Apa kau benar-benar tidak tau seberapa tinggi surga?”

Mendengar suara itu Xu Yun menjadi lebih tenang. Dia memberikan urusan sarang perjudian ke Qin Wan’er dengan niat baik, tapi siapa yang menyangka kalau kesuksesannya berubah menjadi masalah? Sekarang kelihatannya karena dia memberi Qin Wan’er hadiah yang besar, itu juga mengundang masalah yang tidak kecil. Dia merasa agak menyesal karena tidak tinggal lebih lama di jalan BoWen.

Apa yang kau inginkan, katakan. Aku mendengarkan.” Xu Yun tau kalau orang di telpon ini punya niat buruk dan langsung bicara tanpa basa basi.

“Siang ini kau menghajar Wei ke-4, dan bahkan menyerahkan mereka ke polisi! Malam nya kau datang lagi dan menghajar Chen SanPao, merusak tempatku dan menelpon polisi.” Suara di telpon itu menggeram dengan hebat, “Kau bajingan tengik benar-benar musuh bebuyutan Geng Empat Serigala. Apa kau tidak mau datang dan menyelesaikannya secara langsung denganku?”

Xu Yun tau apa maksud perkataannya, dan tidak bertele-tele. Langsung mengatakan inti permasalahan, “Oke. Katakan dimana kau ingin bertemu.”

“di perbatasan selatan kota HeDong dan perbatasan utara kota JinNan. Kita akan bertemu di pabrik karet yang di tinggalkan dekat sungai Si.” Suara di telepon itu menjadi lebih serak. Perasaan mengerikan pun muncul. “Jangan lupa, kau lebih baik tidak memakai tipuan! Datang secepatnya, aku gak bisa menjamin tangan-tangan ini dan aku harus mengontrol nafsu mereka! Kalau ada sesuatu yang terjadi, jangan menyalahkanku, kalau kau ingin menyalahkan seseorang salahkan polisi cilik itu karena terlalu cantik!”

“Oke, aku akan kesana. Jadilah pria dan tunggu sebentar.” Di dalam lubuk hatinya, Xu Yun merasakan ada keinginan membunuh. “beri jalan untuk negosiasi.”

“Hmph. Kalau kau ingin menyalahkan seseorang, salahkan dirimu sendiri karena tidak memberiku pilihan lain.” Setelah mendengus dia menutup telpon. Bunyi nada panggilan terputus benar-benar menusuk di telinga.

Xu Yun agak bingung dengan apa yang terjadi. Dengan cepat dia menghentikan taxi. Untuk pergi ke tempat terpencil di luar kota di malam hari biasanya sangat mahal, itupun juga kalau supirnya adalah orang yang lebih menghargai uang daripada nyawa.

Pabrik karet yang ditinggal itu tidak benar-benar ditutup, tapi karena masalah sungai Si yang telah tercemar berat, mereka harus pindah ke tempat lain. Karena, para pemimpin di Kota HeDong dan kota JinNan tidak mau lingkungan yang indah dekat sungai ribuan tahun yang kuno tercemari.

Setelah sampai di tempat tujuan, supir yang mengantarkan Xu Yun agak gugup. Setelah mendapat uang dia sudah mendapat untung, dan sekarang dia hanya berharap untuk pergi lebih dulu. Setelah Xu Yun keluar dari mobil, dia langsung tancap gas.

Malam itu sangat gelap, pabrik karet yang ditinggal itu tampak sangat sepi.

Setelah keluar dari taxi dia berjalan di jalan setapak sejauh 1 mil sebelum akhirnya ia bisa melihat lampu redup di pabrik karet. Melewati lampu redup itu dia masuk pabrik, Xu Yun bisa mendengar suara ‘hehe haha’ dari kejauhan. Mengikuti suara itu dia memperkirakan di dalam pabrik jumlah orang yang datang sangat banyak.

Di tengah halaman besar di pabrik karet terparkir satu Passat, satu SUV Hassal, dan Great Wall pickup. Di samping nya ada sebuah Buick tua dan beberapa mobil van roti. Di tengah puluhan kendaraan itu ada sepeda polisi milik Qin Wan’er yang tampak garang.

Tak ada siapapun di halaman. Tampaknya mereka sangat percaya diri mereka tidak akan kena serangan tiba-tiba. Toh, Qin Wan’er ada di genggaman mereka, jadi mereka percaya kalau Xu Yun gak akan datang dengan ceroboh.

Xu Yun berjalan langsung ke depan pintu gerbang pabrik yang sudah berkarat. Dengan suara kreaak, dia mendorong gerbang itu hingga terbuka.


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

Leave a comment