Wicked Soldier King Chapter 4

Chapter 4: Kecantikan yang Dingin nan Anggun

[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]


Dapurnya sangat bersih, dan kulkasnya dipenuhi dengan segala macam sayuran dan bahan segar. Xu Yun berpikir sejenak, kemudian mengambil belut kuning, setangkai seledri, dan dua jenis paprika. Jahe dan bawang bahkan lebih penting untuk dimiliki dalam jumlah banyak.

Ruan QingShuang sudah penasaran dan mengikuti Xu Yun ke dapur. Dia melihat Xu Yun dengan lihainya mencuci seluruh bagian belut, membuang tulang dan mengirisinya, kemudian memotong paprika, memotong kecil jahe, dan mengeprek bawang putih. Ketika wajan panas, dia menambahkan minyak dan menyangrai jahe dan bawang dan menggoreng belut dengan teknik stir-fried*. Setelah menunggu belutnya berganti warna, dia langsung menambahkan paprika dan celedri, menggorengnya selama 1 menit. Dia menambahkan kecap dan kacang fermentasi dan mencampurnya.

*teknik memasak dengan menggoreng dan terus mengaduk selama proses memasak.

Setelah hidangan tersebut selesai, Xu Yun dengan cepat menyambar telur ayam dan memecahkannya di dalam mangkuk. Menggunakan kaldu mendidih untuk membuat kembang telur, dan menambahkan sesendok madu. Kedua dia membuat hidangan yang sederhana tetapi tetapi rendah suhu teh madu dan bunga telur ayam.

“Ayo ayo, GuoGuo, Shuang-jie*, coba hasil olahanku.” Xu Yun dengan cepat menyajikan makanan dan supnya di depan GuoGuo: “Makanlah selagi panas. Rasanya akan berubah kalau sudah dingin.

*Jie  artinya kakak perempuan. Sangat umum digunakan di china untuk memanggil seorang perempuan yang lebih tua/dihormati. Menunjukkan kedekatan sama kaya nunna/onee-san

Ini adalah kali pertama Ruan QingShuang mendengar orang yang belum dikenalnya memanggilnya demikian (memakai -jie), tetapi wajah cantiknya memerah tersipu seketika. Tampaknya Xu Yun dapat memanggilnya dengan panggilan tersebut.

GuoGuo mengambil sepotong belut, dan dengan nikmat memakannya sembari menganggukkan kepala, “Hey, lumayan. Terus bekerja dengan baik, tetap konsisten.”

Ruan QingShuang juga mengarahkan sumpitnya ke mulut dengan sepotong belut, selanjutnya meminum sesendok teh madu dan telur yang sederhana. Dia hanya bisa meratapi keterampilan Xu Yun dalam memasak yang jauh diatas dirinya. Aroma harum celedri, kacang-kacangan, dan paprica didalam belut, menciptakan rasa yang segar dan lembut tetapi tidak berminyak. Teh madu dan telurnya juga tidak memiliki rasa amis! Masakannya sudah selevel dengan chef ahli!

“Gimana? Senilai 1000 yuan sebulan?” Xu Yun tersenyum dengan penuh percaya diri. tidak perlu membual, hanya dengan tingkat hidangan masakan panacea ini, bahkan hotel bintang 8 di Dubai akan mau membayar gaji 10 juta yuan* untuk menjadikan dirinya chef disana!.

*10juta RMB/yuan bernilai sekitar $1.6juta.

GuoGuo menggelengkan kepalanya, dan akhirnya melontarkan sebuah kalimat, “ kira2 sekitar 800, itu baru benar”

Aku… *tersenyum* … gadis ini benar-benar rewel

Terlihat jelas bahwa Xu Yun dapat berinteraksi dengan baik dengan Ruan QingShuang dan GuoGuo, ketiganya mengobrol sembari memakan makanannya. Mereka tampak seperti tiga harta berharga yang harmonis. GuoGuo terus meminta Xu Yun untuk mengajarinya beberapa gerakan untuk melawan orang-orang jahat, dan Xu Yun mengajarinya beberapa teknik militer. GuoGuo yang mempelajarinya dan mengikuti sikapnya, tampak sangat imut.

Ruan QingShuang dan Xu Yun berdiskusi mengenai strategi untuk publisitas. Sayangnya uang yang dimiliki QingShuang terlalu sedikit, dan ia tidak memiliki uang yang cukup untuk membuat iklan. Tapi Xu Yun paham, jaman sekarang jika tidak memiliki dana, iklan tidak mungkin dilakukan.

Setelah mendengarkan sejenak, GuoGuo jadi ngantuk dan mengeluh berkata ia ingin naik keatas dan tidur. Melihatnya, Xu Yun berdiri dan mengucapkan perpisahan, “ini sudah agak malam, kalian berdua istirahatlah duluan, aku akan pergi ke rumah.”

“Ayah, gimana kalau menginap dan tidur dengan GuoGuo?” kata GuoGuo dalam keadaan mengantuk

“GuoGuo, apa mama menemanimu untuk tidur tidak cukup?” kata QingShuang sembari pura-pura melotot ke GuoGuo.

“Kasurnya begitu besar, ditambah satu orang lagi akan lebih aman. Apa ibu khawatir aku akan jatuh dan memar?”

“…” Ruan QingShuang dan Xu Yun hampir membatu mendengarnya.

Untungnya GuoGuo tidak menekan, dia berbalik dan naik ke lantai atas.

Ruan QingShuang tampak malu, dia hanya berkata, “kau… apakah…”

“Ah, aku mengerti maksud GuoGuo baik, aku akan tetap pergi ke rumah untuk tidur…” Xu Yun hanya bisa tertawa. Ruan QingShuang tersipu saat mengantar Xu Yun keluar, dan menutup pintu dan restoran malam ini.

Xu Yun meninggalkan restoran panacea dan tidak langsung pulang kerumah. Sebaliknya ia berbelok dan pergi ke tempat barbekyu jalanan yang paling populer di distrik WenHui kota Hedong. Tempat ini adalah tempat yang paling populer untuk kehidupan malam di distrik WenHui, ramai seperti nyala api. Orang-orang datang untuk meminum bir dan makan kebab panggang.

8 atau 9 preman dengan perut kenyang serta minuman keras bernyanyi saat mabuk. Bergoyang santai satu diantara mereka pergi ke sebrang jalan untuk kencing di pohon.

“QiangZi” panggil Xu Yun.

“Janc’k…” seorang dari mereka takut setengah mati. Dia hampir ngompol, dan tiba-tiba marah. Dia menolehkan kepalanya untuk melihat kebelakang.

Saat dia melihat Xu Yun tertawa hingga matanya sipit tidak terlalu jauh dari tempatnya berada, dia gemetar. “Ah, ternyata Yun-ge* toh, kaget aku.”

*-ge biasa digunakan untuk memanggil kakak lelaki yang lebih tua atau orang yang dianggap senior/terhormat/ditakuti.

Kawanan preman yang dipimpin oleh QiangZi memulai masalah dengan Xu Yun saat dia baru datang ke Kota Hedong, tetapi dengan mudah “ditenangkan”. Sekarang dia melihat Xu Yun lagi sama seperti tikus bertemu kucing.*

*takut setengah mati~

“Aku datang karena aku butuh bantuanmu.” Xu Yun tidak repot-repot dengan sopan santun, di matanya QiangZi dan pengikutnya pada intinya bukan orang jahat/tidak baik.

QiangZi terdiam beberapa saat. Dia dengan cepat memperhitungkan pakaian Xu Yun, kemudian ekspresi nya berubah menjadi sedikit canggung dan berkata “Yun-ge, apa kau yang menghajar orang-orang Geng Empat Serigala di komplek pertokoan sungai Yi?”

Di Distrik WenHui cuman sedikit yang berani menyentuh/menyerang anggota dari Geng Empat Serigala, jadi kejadian hari ini dengan cepat menyebar. Sendal jepit, tank-top, celana pendek bunga-bunga – seorang raksasa yang membuat para preman gemetar ketakutan. Saat QiangZi melihat pakaian yang dikenakan Xu Yun, dia langsung tau kenapa Xu Yun datang!

“Yo, berita menyebar dengan cepat heh” Xu Yun mengakuinya dengan tenang, tapi untuk hamba kecil seperti QiangZi, raut wajahnya menjadi sangat jelek.

QiangZi mencoba memaksakan tawa tetapi tidak bisa mengeluarkannya. Xu Yun minta tolong kepadanya sekarang berarti ikut terlibat dengan Geng Empat Serigala. Hal ini mengacaukan pikirannya tanpa henti. Meskipun QiangZi sudah terlibat dengan berandalan sejak SMP dan sekarang merupakan seorang veteran di jalanan, dia tidak pernah berani menganggu Geng Empat Serigala. “Yun-ge, orang-orang dari Geng Empat Serigala benar-benar kejam. Aku sarankan kau jangan cari masalah dengan mereka… ada pepatah mengatakan kalau dua tinju akan mengalami kesulitan melawan empat tangan. Geng Empat Serigala memiliki lebih dari seribu anggota!”

“Aku gak datang kesini buat ngajak berantem bareng, cuman butuh sedikit bantuan tentang hal lain.” Xu Yun mengerti kekhawatiran QiangZi.

“Yun-ge, asalkan hal yang kau sebutkan tak ada hubungannya dengan Geng Empat Serigala, meskipun aku harus mendaki gunung pisau atau menyebrangi lautan api aku akan tetap membantumu!” QiangZi menindak permintaan Xu Yun seperti perintah militer.

Xu Yun menganggukkan kepalanya, “Ayo. Ayo ikut aku ke suatu tempat.”

Sekelompok orang datang ke komplek sungai Yi. Xu Yun menunjuk ke arah restoran panacea di sebrang jalan. “bantu aku mencari seseorang untuk mencetak 10,000 eksemplar selebaran iklan untuk restoran ini, kemudian tempatkan di perumahan sekitar, kantor-kantor dan sekolahan.”

“Anggap selesai!” QiangZi mengangguk dan berjanji. Tetapi dalam hati dia merasa sedikit sedih karena biaya yang akan dikeluarkan olehnya untuk membuat 10,000 selebaran.

Xu Yun mengambil seluruh uang yang dibawanya, memberikannya ke QiangZi dan berkata “ kalo ada lebihnya, anggap saja bayaran untuk menjalankan pesenanku. Kau bisa menggunakannya untuk membeli makanan atau minuman untuk saudara-saudaramu. Gak perlu keluar uang untuk membantuku.”

QiangZi tidak berani mengambil uang Xu Yun – dengan cepat dan sopan dia menolaknya, “gakgakgakgakgak, Yun-ge, kalo kita berbicara mengenai uang itu akan merusak persaudaraan kita!”

“Kedua hal itu berbeda dan tidak berhubungan.” Xu Yun tetap mencoba memberikan paksa uangnya ke QiangZi.

Melihat hal ini, QiangZi mengalah dan mengambil gulungan uangnya. Menepuk dada, dia menjamin “ Yun-ge, karena kau telah mempercayaiku untuk masalah ini, jangan khawatir, di distrik WenHui, kantor-kantor dan area perumahan, aku akan menyebarnya keseluruh tempat! Aku akan benar-benar melakukannya!”

“Kalo sudah selesai, akan ku traktir makan!” Xu Yun menaruh tangannya di pundak QiangZi dan tersenyum.

Setelah QiangZi dan kawannya pergi, Xu Yun juga berniat pergi, tapi saat ia berbalik, tiba-tiba ia melihat kilasan bayangan di gang seberang jalan. Mengikuti bayangan tersebut dari dekat, dalam cahaya redup, terlihat sesosok figur yang ramping dan anggun melompat ke lantai dua jendela restoran panacea. Tanpa suara, jendela lantai dua dibuka dan bayangan tersebut masuk kedalam.

“Hah?” Xu Yun mengernyitkan alisnya. Bayangan tadi bergerak dengan kecepatan yang tinggi. Bahkan, lesatan lompat ke atap itu adalah teknik yang tiada dua, bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang biasa.

“seorang elit!” Xu Yun mulai menilai keahlian yang ditampilkan oleh bayangan tersebut. tapi kenapa seorang dengan kemampuan seperti ini keluar masuk restoran panacea Ruan QingShuang? Apa mungkin salah satu orang dari Geng Empat Serigala?

Berfikir demikian, Xu Yun bergegas ke depan restoran dengan beberapa langkah. Berjalan dengan jinjit, tubuhnya seperti elang yang gagah terbang tinggi ke langit, dengan cepat dan mudah mencapai balkon lantai dua. Tidak ada suara sama sekali ketika dia melompat dari tanah.

Dari jendela, Xu Yun secara jelas dapat melihat bayangan elit yang masuk restoran panacea adalah seorang perempuan!

Memanfaatkan lampu dari jalan, Xu Yun dapat melihat wajah perempuan tersebut. matanya tiba-tiba menyala-nyala.

Di tubuh tinggi perempuan itu, rambut halus yang menawan dan panas terurai kebawah punggungnya, memberikan kesan kecantikan klasik.

Jika membandingkan tubuh dan wajah, perempuan itu jelas tidak kalah dengan Ruan QingShuang, tapi perempuan ini mengeluarkan sedikit aura seorang dewi. Alisnya mengeluarkan aura seorang pembantai, dengan mata yang tangkas dan ganas seperti sebuah bilah pisau – wajahnya mempesona dan sedingin es. Tak peduli dilihat dari sudut manapun, wajahnya tampak seakan tidak ada orang yang dapat menodainya, bahkan tidak akan ada yang dapat mendekati.

Dengan beberapa gerakan seperti kucing, tubuhnya tampak seakan-akan hangat dan lembut, tapi tidak tau kapan suatu cakar tajam akan keluar tiba-tiba.

“Janc’k, orang yang berbahaya seperti ini masuk kesini untuk cari udara segar? Xu Yun merasa bingung, tapi tetap bersembunyi dibalik balkon tanpa suara, diam-diam mengamati tiap gerak-gerik perempuan itu.

Ratu es itu, seperti hantu, mengambil langkah dengan presisi yang tinggi. Dalam koridor dia berjalan seperti melayang. Saat ia melewati tiap kamar, dia menggunakan jarinya yang ramping dan tangkas untuk membuka pintu dan mengintip kedalam, kemudian dia melanjutkan ke kamar berikutnya seolah-olah mencari sesuatu.

“Dia mencari seseorang?” Xu Yun menyipitkan matanya – alisnya menegang, matanya menjadi dingin dan tak kenal takut, jenis mata yang memberikan orang rasa takut.

Kalau di sebelahnya ada salah satu saudaranya, mereka akan dengan segera mengerti kalau Xu Yun sudah bersiap untuk menyerang sewaktu-waktu.

Perempuan cantik yang dingin itu dengan cepat menemukan kamar Ruan QingShuang dan GuoGuo. Membuka kamar dan melihat kedalam, wajahnya menunjukkan ekspresi lega dengan menghempaskan nafas.

“Fuih~” Xu Yun tidak paham apa yang ingin dilakukan oleh perempuan cantik itu datang ke restoran ini.

Perempuan cantik itu tetap berdiri di pintu melihat untuk beberapa saat, lalu kemudian perlahan dan dengan santai menutup pintu kamar. Dia berbalik dan berjalan menuju balkon.

Melihat ini, dengan sekelebat Xu Yun bergerak dari tempatnya – dengan cepat dan tersembunyi sampai ke pinggiran balkon. Dengan satu gerakan berputar dari tubuhnya dia melompat dari lantai 2, mendarat dibalik dinding dan menyembunyikan bayangannya.

Dengan cepat, perempuan cantik tersebut juga turun dari lantai 2 restoran.

Tetapi, saat ia mendarat, tiba-tiba dia berbalik dan menatap kearah tempat sembunyi Xu Yun. Dengan cepat, mata phinixnya dengan sangat tegas.

“Keluarlah!” katanya, dengan cepat dia menarik pedang lentur di tangannya, ujungnya bagaikan es di musim gugur, dan bersinar seperti salju. Tubuh pisaunya bersinar seperti sebuah giok, seperti air musim gugur – pedang itu memberikan aura kesucian sekaligus kebengisan!

Tai, teknik penyamaran ayah bisa dibilang bagus. Bagaimana bisa perempuan ini menemukanku?” Xu Yun mengeluh dalam hatinya. Tetapi dia keluar dengan tenang, “Hehe, kau datang untuk melihat GuoGuo kan?”

“Siapa kau?” perempuan cantik yang dingin nan menggoda tersebut tetap waspada dan mengamati Xu Yun. Pedang fleksibel yang dibawanya memberikan kilasan cahaya yang dingin, seolah-olah kalau Xu Yun tidak memberikan jawaban yang memuaskan dirinya, sesaat kemudian pedang lentur itu akan langsung menusuk menembus tubuhnya*.

*tubuh Xu Yun.


[Chapter Sebelumnya] [Daftar Isi] [Chapter Selanjutnya]

Leave a comment